Part 3 [ Masquerade ]

2.6K 399 18
                                    


Pagii semuaaa!!

Dihari spesial saya ini, akhirnya sya mutusin buat up mungkin double up nanti. Btw, saya ultah hari ini hehehe..

Sebelum baca, ada baiknya kalian mendengarkan orkestra yang jadi pengiring tariannya Lerin. Maaf saya gak nemu video sama gerakkannya, jadi saya kasih orkestranya aja gapapa yaa..

Boleh dong saya minta vote dulu, jangan lupa buat kasih komen juga yang banyakk!!

HAPPY READING!!
SORRY FOR TYPO!!

HAPPY READING!! SORRY FOR TYPO!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏








Malam ini aku sudah siap dengan gaun ku yang cantik, aku sudah siap tampil menari balet. Kini Opera bertema Masquerade, jadi saat ini aku sudah memakai topeng ku menunggu giliran untuk tampil.

Seperti biasanya aku akan menjadi pemeran utama balet, sulit untuk mencapai posisi ini jadi aku sangat bangga dan berusaha lebih keras untuk mempertahankan.

Hampir semua penikmat Opera mengenalku karena hampir setiap pertunjukkan aku selalu menjadi pemeran utama, mereka bilang aku adalah Penari Balet Emas seperti arti namaku.

Dibalik tirai aku dapat melihat kedua orangtuaku yang sudah duduk dikursi khusus nya bersama Melvin yang juga duduk santai bersampingan dengan Bundanya, mereka memakai pakaian formal dan begitu juga Melvin yang terlihat tampan dengan tuxedo kuningnya.

Sibuk memperhatikan mereka, tak lama kemudian Melvin membalas tatapanku sehingga kami saling menatap. Dia itu tipe pria yang sangat peka terhadap sekitar dan punya penglihatan yang tajam, jadi setiap kali aku melihatnya diam-diam maka aku selalu ketahuan dan membalasku dengan senyum manisnya.

"Lo cantik. " aku dapat mengartikan kata itu dari bibirnya yang bergerak, akupun membalasnya dengan senyuman angkuh.

Tak lama kemudian, seorang panitia penata acara memanggilku dan memberitahuku bahwa sudah waktunya aku masuk.

Akupun langsung berjalan menuju panggung dan berdiam lebih dulu disamping panggung, aku menghela nafas dan memposisikan tangan dan kakiku hingga akupun keluar dan berjalan menuju tengah panggung.

Aku dapat mendengar sorakkan dan tepuk tangan semua penonton saat aku baru saja keluar, mendengar itu aku seperti mempunyai baterai yang meningkatkan semangatku.

Akupun mulai menggerakkan tubuhku dengan indah dan gemulai mengikuti orkestra yang terdengar ditelingaku, hingga akhirnya aku membuka topengku sebagai penutup tarianku dan melompat indah sebelum aku membungkukkan kepala sebagai salam penutup diikuti penari dibelakangku.

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang