Part 18 [ Caught ]

1.5K 294 77
                                    

Halo semua!!

Sebelum baca, jangan lupa untuk kasih vote dan komen lebih dulu yaa..

HAPPY READING!!
SORRY FOR TYPO!!

HAPPY READING!! SORRY FOR TYPO!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏








"Bunda, Melvin bilang Bunda tadi harus tanda tangan dulu. Tanda tangan apa, Bun?"

"Tanda tangan buat peringatan, sayang."

"Peringatan? "

"Iya, peringatan biar gak ganggu kamu lagi."

Mendengar itu akupun mengerti apa maksud ucapan Bunda, akupun segera bangkit dan duduk dari tidur tengkurapku dan menatap Bunda yang telah mengoleskan salep memar padaku.

"Bunda pukul Om itu? "

"Dikit aja kok, Rin. "

"Seriusan Bun? " tanyaku dengan mata membulat.

"Iya, kamu gak terima yah? "

"Bukan gitu Bunda, Aku gak nyangka aja Bunda bisa gitu. "

Setelah itu Bunda tergelak keras, hingga akupun ikut tertawa dan terdiam saat mengingat kejadian tadi.

"Tante Virgin, kenapa bisa meninggal Bunda? " tanyaku akhirnya.

"Bunda masih nyari tahu sayang, tapi yang pasti apa yang diucapin pria itu tadi tidak benar. "

"Aku gak tahu harus gimana Bunda, disatu sisi aku masih kecewa tapi disisi lain aku sedih. "

"Rasa kecewa itu pasti akan terus ada tapi lebih baik kamu tetap doakan Tante kamu dengan doa, karena setiap keburukkan tidak harus dibalas keburukkan juga. " mendengar itu, aku tersenyum haru dan memeluk Bunda.

"Sayang Bunda. "

"Sayang Lerin juga. "

"Wah.. wah.. Pelukkan gak ngajak aku nihh."

"Gak boleh! Epin gak boleh peluk Bunda! " ucapku sembari memeluk Bunda semakin erat.

"Itu Bunda Epin tahu.. Lepas Na.. " balas Melvin menarik tubuhku.

"Gak mau! Punya Lerin! "

"Bundaa.. " rengek Melvin membuat aku langsung tertawa ngakak karena telah membuat Melvin kesal.

"Haha.. Udah-udah.. Bunda mau masak makan malam dulu buat nanti, kalian main dulu yang anteng. " ucap Bunda melepas pelukkanku dan pergi meninggalkan kamar bernuansa kuning itu.

"Manja banget sih jadi cowok, inget umur lo. " ejekku karena merasa belum puas mengerjai Melvin.

"Biarin! "

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang