Part 44 [ Inmarcesible ]

1.8K 260 155
                                    

Happy Reading!!
Sorry for Typo!!





______________________






Lima tahun kemudian..

Suara gemuruh gedung berinterior indah terdengar dari sorakkan para penonton, mereka menyoraki seorang pendatang baru yang baru saja menampilkan bakat di Opera Sydney House untuk pertama kali dalam hidupnya.

Aku senang, sangat senang karena orang itu adalah aku. Ya, aku berhasil mencapai cita-cita yang pernah tenggelam dalam hidupku karena merasa itu adalah hal yang paling mustahil. Tapi lima tahun ini aku sadar jika kita terus berusaha maka apa yang kita anggap mustahil akan terjadi, sebagai mana mestinya. Ternyata benar apa kata dia, usaha tidak pernah mengkhianati hasil.

Kini aku sudah berada dalam puncak mimpiku, menatap para penonton yang melebihi angka seribu tampak senang menatapku yang mengartikan bahwa mereka menyukai apa yang aku tampilkan, Rasanya seperti mimpi.

Tak mudah untuk mencapai posisi seperti ini, aku harus merasakan kegagalan berulang kali dan harus merasakan sakitnya jatuh secara terus-menerus hingga aku tiba di puncak ini. Aku harus mendaftar dan mengikuti audisi untuk menjadi salah satu peserta Opera, awalnya aku berhasil tampil menjadi penari latar dua tahun lalu dan setelah tiga tahun berlatih lagi akhirnya aku bisa menjadi pemeran utama.

Penampilanku saat di Indonesia dan sekarang sangat berbeda, jika disana aku hanya harus menari dan mengekspresikan orkestra tapi disini, aku harus berdialog juga dan melakukan sandiwara.

Acara pun selesai, karena acara ini adalah penampilan pertamaku sebagai pemeran utama. Banyak sekali panitia atau pemain lain yang memberiku selamat dan bukan hanya mereka, ada banyak penggemarku yang sudah mendukungku dari awal yang memberikanku selamat atas apa yang aku raih sekarang.

"Belle. "

Oh ada satu lagi orang yang menjadi alasan aku bisa bertahan, tentu saja Dad.

"Daddy! "

Dad membalas pelukkanku dengan erat dan terus menggumamkan berbagai kalimat Yang menjelaskan bahwa dia senang dan bangga atas diriku, aku senang sekali.

"Dad akan merayakan ini, ayo. "

"Kita akan kemana? "

"Dad mempunyai kejutan untukmu. "

Mendengar itu aku penasaran karena selama ini Dad tidak pernah melakukan ini, walaupun dia memiliki hadiah untukku, dia akan memberinya secara langsung tanpa harus melakukan kejutan seperti ini.

Rasa penasaranku semakin memuncak saat Dad membawaku kesebuah gedung dan ternyata Dad membawaku ke rooftop, disana terdapat meja yang sudah banyak makanan hangat tersedia diatas meja.

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang