Part 24 [ Offensive ]

1.4K 264 15
                                    

Pagi semua!!

Happy Reading!
Sorry For Typo!!













﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏











"Cepetan dikit dong Mel, udah mendung banget ini! " pekikku, saat ini aku dan Melvin berada diatas motor untuk pulang.

"Ini udah cepet Bep! Gak papa kalau hujan, udah lama kita gak main ujan-ujanan. " balas Melvin dengan suara yang keras.

"Gue gak mau ya kalau kita sampe kehujanan. "

"Iya-iya. " balas Melvin dengan santai namun masih dalam kecepatan yang sama membuatku ingin sekali menjitak kepalanya itu.

Angin berhembus kencang, senja yang tertutupi awan hitam membuat keadaan menjadi gelap walaupun jam masih menunjukkan pukul empat sore.

"Bep! " panggil Melvin berteriak tiba-tiba.

"Apa? "

"Lo mau kita ngebutkan? " tanyanya membuatku menatap kaca spion yang memperlihatkan wajahnya.

"Iya, buruan. "

"Tutup mata lo dulu, gue mau ngebut nih. "

"Kalau ngebut ya ngebut aja sih, ngapain pake tutup mata segala. " protesku.

"Cepet Bep, kalau enggak lo sembunyiin aja wajah lo di punggung gue. "

Tak ingin kembali berdebat, aku pun mengikuti apa yang dia inginkan dengan menyandarkan kepalaku pada punggungnya. Setelah itu barulah aku merasakan laju motor yang begitu kencang, sebelum itu aku merasakan tangan Melvin yang meminta tanganku untuk masuk kedalam sakunya.

Kurasakan Melvin membelokkan motornya pada sebuah gang yang membuatku heran yaitu arah komplek tidak melewati gang ini, hingga aku menyadari sesuatu. Ada yang tengah mengikuti kami!

Aku memang tak melihatnya dengan jelas tapi aku dapat mendengar suara deruman motor yang aku dengar tak hanya satu, hingga aku memberanikan sedikit menoleh kesamping untuk melihat pantulan kami pada kaca sebuah warung dan ternyata benar, ada tiga motor yang tengah mengejar kami. Ada apa ini?

"Mel. " panggilku masih menundukkan kepala.

"Bentar lagi kita nyambe Bep, kalau lo mau tidur aja tapi pegang gue erat-erat. " mendengar itu aku tahu sebenarnya Melvin sudah menyadari ini sejak awal tapi dia sengaja menyembunyikannya dariku.

"Shit! "

Samar-samar aku mendengar umpatannya yang begitu pelan, sepertinya ada sesuatu masalah yang aku tak tahu.

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang