Part 42 [ Inescapable ]

1.2K 255 123
                                    

Happy Reading!!
Sorry for typo!!





__________________________








Kenyamanan yang aku rasakan dan udara sejuk yang masuk kedalam indera pernafasanku membuatku enggan untuk membuka mata, namun saat ingatanku terlempar ke kejadian kemarin malam membuat mataku langsung terbuka lebar.

Pantas saja aku merasa asing dengan kenyamanan kamar ini, ternyata kamar ini bukanlah kamarku dan bukan juga kamar Melvin. Lantas dimana aku sekarang?

Aku kira Melvin akan membawaku ke rumahnya tetapi aku salah, aku dibawa ke kamar yang berbeda meski kamar ini berukuran sangat luas dari kamarku ataupun Melvin.

Kuedarkan pandanganku dan tatapanku teruju kearah jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh, namun aku terpaku dengan bingkai foto disampingku yang menampilkan saat aku dan Melvin berada di sebuah taman bermain bersamanya, aku lupa kapan itu.

Lagi, aku kembali menemukan foto kami berdua dibeberapa sudut dinding bahkan aku juga melihat lemari yang diisi full oleh fotoku dengan Melvin. Ya ampun, banyak sekali.

Aku pun memilih beranjak dari ranjang dan baru aku sadari jika tanganku yang terluka sudah tertutupi perban, pakaianku pun sudah terganti dengan sebuah kemeja hitam kebesaran milik Melvin.

Mataku membulat dan bibirku terbuka lebar melihat bingkai besar diatas kepala ranjang, aku terkejut bukan karena bingkainya yang sangat besar melainkan isi foto yang tertempel. Foto itu adalah saat Melvin menciumku diperlombaan dengan posisi ending gerakkan balletku, sialan kau Melvin!

Cklek!

Sontak aku membalikkan tubuhku menatap pintu yang terbuka dan ternyata itu adalah Melvin, kulihat tatapannya tampak santai seolah dia tak pernah menculik seorang gadis ke kamarnya.

Namun ingatanku tertuju saat tatapan Melvin malam tadi, aku menjauh saat dia mendekat kearahku.

"Ngapain lo disini?! "

"Salah kalau gue mau nengok lo, Bep? "

Untuk pertama kalinya aku benci dengan tatapan polos yang Melvin keluarkan, aku benci karena sekarang aku tahu jika itu hanyalah manipulatif.

"Lagipula lo gak keberatan tuh pas gue tidur sama lo dan gantiin baju lo. "

Anjing! Tentu saja karena aku dibuat tak sadarkan diri oleh dia!

Kupijat pelipisku pelan saat aku merasa pening setelah mendengar suaranya, namun tak kusangka Melvin memelukku dari belakang dan semakin menempelkan tubuh bagian depannya ketubuh bagian belakangku. Aku benci posisi ini.

"Lepas Mel. "

"Lo harus tahu Bep, gue gini karena gue sayang sama lo dan gue gak mau kehilangan lo. "

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang