Part 39 [ Camp ]

1.2K 252 153
                                    


Happy Reading!!
Sorry for Typo!!

 Happy Reading!!Sorry for Typo!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






____________________









Seminggu ini seluruh murid Jupirer telah melewati ujian akhir tahun, ujian inilah yang menentukan nasib kita selama satu semester belajar. Meski masa sekarang dan dulu berbeda, dimana masa sekarang murid dapat mudah naik kelas selama absen tetap mendukung berbeda dengan jaman dulu yang nilai merah saja menjadi penentu naik atau tidaknya murid.

Seperti apa yang para murid gosipkan, Jupiter mengadakan perkemahan setelah pemberian raport. Sebenarnya setiap tahun  Jupiter akan mengadakan liburan setelah pembagian raport, tahun kemarin juga Jupiter memilih kota Bogor untuk liburan.

Tapi acara perkemahan ini hanya dihadiri oleh siswa kelas satu dan dua, sedangkan kelas tiga akan liburan ke tempat yang lebih seru yaitu Singapore karena liburan ini juga sekaligus untuk perpisahan sebelum mereka melakukan prom night nanti.

"Males banget anjir, meningan gue pergi ke salon daripada harus pergi ke tempat kotor kayak gini. " Dumal Melvin yang sedari berangkat tidak pernah berhenti, aku tahu dia sangat tak ingin mengikuti acara ini tapi dengan paksaan Bunda membuat Melvin akhirnya ikut serta.

"Kalau rambut gue lepek karena kepanasan gimana? " Gumamnya lagi membuatku mendengus.

"Jangan lebay deh, Mel. " Balasku akhirnya.

"Tapi gue gak mau sampe rambut gue lepek nantinya, Bep. "

"Yaudah pake topi atau bunnie hat aja sih, jangan ribet deh. "

"Kalau pake itu, jelek nantinya gue. "

"Enggak akan, percaya deh. " Mau penampilan seperti apapun, Melvin akan tetap sama tampannya.

"Yaudah deh kalau lo ngomong gitu, gue bakalan pake topi aja. "

Setelah itu akhirnya Melvin bungkam dan itu membuat aku tidak lagi terusik dengan kegiatanku yaitu menikmati area kebun teh yang memanjakan mata, saat ini kami masih berada didalam bus untuk tiba ditempat tujuan.

Butuh waktu dua jam untuk kami tiba di lokasi dan banyak teman sekelasku yang memang disatukan dalam bis memilih untuk tidur, namun tidak denganku yang harus merawat Melvin yang mabuk perjalanan. Sejak kecil Melvin memang tak terbiasa dengan kendaraan umum termasuk bus, Melvin akan terkulai lemas setelah tadi mendumal tak jelas.

"Payah lo. " Ucapku sembari memijat pelipisnya dengan minyak angin.

"Gue lagi sakit lho Bep, tunda dulu lah omelannya. " Keluhnya dengan merengek.

"Kalau mau muntah bilang, jangan sampe lo ngotorin gue. "

"Gak akan muntah, udah minum tolak angin tadi. Cuma pusing doang, Bep. "

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang