Part 41 [ Dangerous ]

1.2K 269 112
                                    

Happy Reading!!
Sorry for Typo!!







________________________











Ballerina POV

"Dad. "

"Ya, Belle? "

"Apa Dad yang sudah mengirim pesan itu? "

"Hm, maaf Dad tak bisa langsung bertindak dan memilih untuk mengirim dia. "

"Dad tahu? "

"Dad akan selalu tahu, Belle. "

"Lalu kenapa tidak Dad saja yang menolongku? "

"Maaf, terlalu banyak anak buah Ervin disana. "

"Sampai kapan Dad akan terus seperti ini? Aku gak bisa terus sembunyiin ini, Dad. "

"Ada waktunya, Belle. "

"Tapi kapan? "

"Sebentar lagi. "

Setelah itu aku memilih untuk langsung memutuskan sambungan telfonnya, entah apa yang membuat Dad bersembunyi seperti ini.

Kini aku sudah berada dirumahku, dihari pertama liburan panjangku ini aku memutuskan untuk bersantai didalam rumah tanpa keributan dari Melvin.

Melvin sendiri dia tengah ada urusan dengan Om Ervin karena pagi tadi, Melvin pergi bersama empat temannya. Bunda yang mulai sibuk karena restoran yang dia kelola mulai ramai karena liburan panjang pun tak ada dirumah, sehingga kini aku hanya bisa rebahan diranjang milik Mama sembari menonton tayangan Opera yang ada di Sydney.

Itu adalah impian saat aku kecil, tampil di Sydney Opera House adalah puncak impianku.

Aku tidak tahu apakah aku bisa menggapai impian itu atau tidak karena sejak aku beranjak remaja impian itu terkubur perlahan tapi sekarang, aku akan berusaha semaksimal mungkin dan berusaha untuk menggapai impianku.

Tentu saja untuk bisa berada disana adalah  hal sulit, meski aku mempunyai bakat sekali pun akan sangat sulit untuk berada disana. Minimal aku harus pergi kesana, itu tekadku.

Tak kusangka hanya berdiam diri dirumah sendirian adalah hal yang paling membosankan, sebenarnya aku lapar namun bukannya pergi memasak, aku malah jatuh tertidur hingga waktu makan malam.

"Pusing.. Harusnya gue masang alarm. " Gumamku sembari memijat pelipisku yang pening, akibat terlalu lama tertidur.

Aku meringis saat perutku bersuara dengan sangat keras, efek tidur siang membuatku malas untuk memasak sehingga aku memilih untuk membeli makanan didepan komplek yang selalu banyak pedagang kaki lima.

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang