Part 6 [ Nearly ]

1.9K 337 41
                                    

Sore semuaaa..
Siap buat kejutan di part ini??

Sebelun itu, jangan lupa kasih vote dan komen setelah kalian selesai baca. Oke?

HAPPY READING!!
SORRY FOR TYPO!!

HAPPY READING!! SORRY FOR TYPO!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏










Apa yang aku takutkan terjadi sekarang, dimulai dari banyaknya dirrect message di media sosialku yang menggunung oleh para kaum buaya, lalu banyaknya surat dan cokelat yang ada dilaci mejaku dan yang lebih parahnya lagi sekarang, saat semua orang menatapku kemana pun aku berjalan. Hal ini jelas lebih parah saat mereka hanya menatapku sebagai sahabat dari Melvin, aku merasa ketenanganku sudah tak ada lagi termasuk saat para guru kembali memintaku untuk menjadi perwakilan sekolah untuk lomba.

Apa menurut kalian aku mau? Tentu tidak.

Bukannya sombong, aku sudah memiliki banyak penghargaan dan bagiku juara antar sekolah tak begitu penting apalagi itu tak akan membuat orangtuaku senang karena mereka ingin aku menang tingkat Asia setelah aku memenangkan tingkat nasional tahun lalu.

Itulah impianku sekarang, berlatih dengan keras untuk ikut lomba tingkat Asia nanti yang diselenggarakan di negara Jepang.

Aku kembali menghela nafas saat aku menjadi pusat perhatian semua orang padahal aku baru masuk satu langkah, jika begini aku ikut saja Melvin yang kabur dari sekolah untuk makan warteg bersama yang lain.

Jika sudah begini aku hanya bisa membeli satu kotak susu rasa original dan dua buah roti, aku tak ingin merasakan tak nyaman lebih lama hingga akupun langsung kembali ke kelas setelah membayar apa yang aku beli.

"Lerin! "

Mendengar teriakkan khas itu, tak membuat langkahku terhenti melainkan sebaliknya, aku semakin mempercepat laju jalanku dan langsung masuk kedalam kelasku.

"Rin, gue mau ngomong sama lo. " ucap dia yang tadi memanggilku, aku heran dengan dia.

"Apa? Kita udah gak ada urusan lagi. " balasku tanpa mau menatapnya dan mulai meminum susu kotakku melalui sedotan.

"Iya gue tahu, gue kesini cuma mau minta maaf sama lo. " aku hanya diam menyimak masih tanpa menatapnya.

"Jujur, gue gak tahu kalau Desi sama Ren bakal minta lo buat tampil lagi, gue juga baru tahu kalau ternyata itu rencana kak Yonas sama semua guru termasuk kepala sekolah. "

"Maaf yaaa, gue gak tahu kalau mereka buat rencana itu padahal gue udah buat janji sama lo. "

Sebenarnya apa yang dijelaskan Mita aku sudah mengetahuinya lebih dulu dari Melvin dan aku diam karena aku kesal karena dibodohi, karena tak ingin diganggu lebih lama oleh Mita akhirnya aku mengangguk dan memaafkan dia karena memang bukan dia yang bersalah.

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang