Happy Reading!!
Sorry for Typo!!
_______________________
Rencanaku gagal, benar-benar gagal.
Setelah pertemuan kemarin bersama Raja dan yang lain, aku langsung pulang meninggalkan mereka yang masih terpaku dengan fikiran mereka. Aku tahu mereka orang yang baik, buktinya mereka meloloskanku dari hukuman yang seharusnya aku terima.
Tapi hari ini, tepat sebelum aku berangkat dari sekolah. Aku melihat lima mobil memasuki pekarangan rumah Bunda dan ternyata itu adalah rombongan Om Arven bersama pengawalnya, kagetnya lagi aku melihat Melvin bersama mereka dengan penampilan yang kelewat santai seperti biasa.
Hingga rencanaku yang akan berangkat sekolah gagal saat Bunda datang dan memintaku untuk bertemu Om Arven dan disitulah aku merasa takut, aku takut jika ini menyangkut tentang pemimpin mafia itu.
Tanpa hendak mengganti seragamku bahkan aku masih memakai tas dan sepatu, aku mengikuti langkah Bunda yang memasuki kediamannya. Tak seperti biasanya, kini rumah ini dipenuhi oleh pengawal yang tersebar diberbagai sudut.
"Bunda. " Panggilku sebelum memasuki pintu masuk.
"Gak papa sayang, ada Bunda kok. "
Bunda membawa tanganku kedalam genggamannya dan kami pun berjalan masuk, kulihat dua pria berbeda generasi tengah duduk disingle sofa yang berbeda. Itu adalah Melvin dan Om Ervin.
Dibelakang kursi, aku dapat melihat Raja dan yang lain berdiri tegak bersama asisten pribadi Om Ervan. Suasana ruangan benar-benar mencekam, membuatku tanpa sadar telah mencengkeram tangan Bunda.
"Hai Lerin, sudah lama aku tidak bertemu denganmu dan kulihat kamu semakin cantik sekarang. " Sapa Om Ervin sesaat setelah aku duduk, biasanya aku merasa senang saat Om Ervin memberikan senyumannya padaku tapi sekarang jantungku bergetar ketakutan saat melihatnya.
"Sudahlah Ervin, dia ketakutan melihatmu. " Balas Bunda yang duduk disampingku, hubungan Bunda dan Om Ervin memang baik meski status mereka sudah berakhir.
"Kenapa harus takut? Lerin anakku juga, aku masih ingat saat kalian berdua saling berebut untuk digendong olehku. "
"Ayah. " Ucap Melvin berniat memberi peringatan pada Om Ervin.
"Oke-oke. Om memanggilmu kesini hanya untuk menanyakan sesuatu padamu, Lerin."
"A-Apa itu? "
"Siapa yang membantumu? "
"Huh?! " Hanya suara itu yang bisa aku keluarkan, aku kira Om Ervin akan menanyakan hal tentang apa yang aku bahas bersama Rayan dan yang lain.
"Sebenarnya Om gak mau mempersulit ini tapi Om harus tahu, siapa yang sudah membantumu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]
Teen FictionNama lengkapnya adalah Ananda Melvin Pramayoga, biasanya aku memanggilnya Melvin dan dia adalah sahabatku. Menurut orang lain, Melvin itu lucu dan menggemaskan meski aku tak bisa menampik itu tetapi bagiku dia sangatlah menjengkelkan. Tapi ada sua...