Part 9

1.9K 325 63
                                    

Malem semua..

Sebelum baca, biasa kalian langsung klik vote dan komen yang banyakk yaaa!!

HAPPY READING!!
SORRY FOR TYPO!!

HAPPY READING!! SORRY FOR TYPO!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏









"Gue ngerasa aneh Mel, kenapa cuma gue yang gak dapet foto pesan itu? Padahal lo juga dapet, buat orang makin curiga sama gue aja. "

"Mungkin pelakunya gak mau lo tahu, Bep. "

"Kenapa coba? " Tanyaku frustasi dan Melvin hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu.

"Kalau gue dipanggil polisi buat jadi saksi gimana, Mel? "

"Ya lo bilang aja apa yang terjadi, kan bukan lo pelakunya Bep. "

"Iya sih tapi tetep aja gue takut, apalagi kalau diinterogasi sampe dibentak-bentak. "

"Kalau polisinya bentak lo, lo bentak lagi aja lagian marahnya lo itu melebihi emak-emak yang handuknya disimpen diatas kasur langsung ngomel. "

"Gak ada perupamaan yang lebih elit gitu? "

"Gue ngomong fakta ya, Bep. "

"Ahh! Ngomong sama lo sama aja kayak benang kusut yang ditarik tanpa perhitungan, makin sembrawut! "

"Gini-gini juga gue tuh jadi diary berjalan lo lho, Bep. "

"Serah, gue laper mau makan. "

"Ikuutt.. " Rengek Melvin dengan merentangkan kedua tangannya padaku seperti anak kecil yang ingin digendong.

"Yaudah sih ayo, ngapain tangan lo kayak gitu? "

"Gendong.. Bep.. "

"Sembarangan! Badan gue sama lo aja gedean lo! Udah gak usah manja! Bangun sendiri! Luka segitu juga sampe harus berak dikasur lo! "

"Lo ngomong gitu karena gak tahu rasanya, Bep. "

"Asal lo tahu kaki gue udah puluhan kali keseleo, jangan lebay deh lo. " Menjadi penari balet memiliki resiko besar adanya cedera, jadi jangan heran jika kaki mereka selalu saja menjadi korban.

"Ish! Nyebelin sumpah! Lo itu nyebelin senyebelin-nyebelinnya. "

Setelah itu dia langsung berdiri dan berjalan keluar kamar dengan kaki dihentak, aku melongo melihat kakinya yang biasa saja saat berjalan.

Melvin sialan!

Tak menunggu lama, akupun langsung ikut mengikuti langkah Melvin. Setibanya diruang makan, aku lihat Melvin tengah makan telor ceplok buatan Bunda dengan rakus.

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang