Part 17 [ Paraclete ]

1.5K 293 35
                                    


Malam semua!!

Sebelum baca, vote dan komen yang banyakk yaa!!

Inget, bacanya pelan aja biar menghayati..

HAPPY READING!!
SORRY FOR TYPO!!


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏












"Boleh yah Bunda? "

"Gak boleh sayang, nurut dulu ya. "

"Tapi Lerin mau lihat makam Mama Rina. "

"Tunggu sampe dokter ngizinin kamu pulang dan nanti kita singgah kesana sebentar. "

Mendengar itu akupun menghela nafas dan menyerah, jika tahu begini aku menyesal telah masuk kedalam danau dingin itu hingga menyebabkan aku sakit dan berakibat tak bisa membuatku bertemu Ibu kandungku lebih cepat.

"Makanya jangan sok-sokan mau budir deh, sakit tahu rasa kan. "

"Nanda! "

"Nanda ngomong bener lho, Bun. "

Aku menatap Melvin dari bangsalku dengan kesal dan Melvin yang duduk disofa ruangan pun membalasku dengan memeletkan lidahnya, menyebalkan!

Setelah kejadian semalam, aku dan Melvin belum berbaikkan sebenarnya Melvin yang marah padaku dan aku sengaja tak ingin meminta maaf duluan padanya. Biar sajalah.

"Bunda gak kerja? " tanyaku.

"Enggak sayang, Bunda mau jagain puteri Bunda. "

"Uhhh sayang Bundaa... " rengekku memeluk bahu Bunda yang sedari awal memang berdiri disamping bangsalnya.

"Ihhh siying Bindi. " balas Melvin menye-menye.

"Bun, lihat tuh Melvin nya. "

"Nanda, jangan digangguin terus dong Lerin nya biar cepet sembuh. "

"Bunda gak asik. "

"Lagian lo buat apa diem disini, gak ada faedahnya lo bolos sekolah. " celetukku.

"Gue mau temenin Bunda lah, gue gak mau sampe lo monopoli Bunda. "

"Kekanakkan lo! "

"Bodo! "

"Udah-udah, kalian jangan berantem terus dong mendingan kalian cepet balikkan. "

"Balikkan? " tanpa disangka, aku dan Melvin kompak bertanya.

𝚁𝚒𝚍𝚍𝚕𝚎 𝙲𝚞𝚝𝚎 𝙱𝚘𝚢 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang