Nama lengkapnya adalah Ananda Melvin Pramayoga, biasanya aku memanggilnya Melvin dan dia adalah sahabatku.
Menurut orang lain, Melvin itu lucu dan menggemaskan meski aku tak bisa menampik itu tetapi bagiku dia sangatlah menjengkelkan.
Tapi ada sua...
"Gue gak tahu tapi kalau gak salah, bokap gue kenal sama kepala keluarganya. "
"Boleh gue ketemu sama bokap lo? "
"Boleh tapi sayangnya, bokap gue lagi dinas dan pulangnya besok. "
Aku menghela nafas panjang mendengar itu, kesulitan lagi-lagi datang saat aku merasa ada secercah harapan dan rasanya itu menyakitkan.
Sebelumnya setelah tadi aku dikejutkan dengan seorang gadis yang aku duga adalah pacar Melvin sahabatku, kini sudah tak ada lagi kesalahpahaman. Rumah yang sudah menjadi kenanganku bersama Melvin sudah dijual dan dihuni oleh keluarga lain, sedih rasanya melihat rumah yang nyaman ini berpindah tangan.
Sebuah kebetulan yang unik, puteri dari keluarga yang tinggal dirumah ini yaitu Tasya memiliki pacar yang namanya sama dengan Melvin tapi ternyata nama panggilannya saja yang sama sedangkan mereka berbeda orang, aku tahu itu saat Tasya memperlihatkan rupa pacarnya.
"Kalau lo mau, gue bisa telfon bokap gue buat tanyain itu. "
Aku kembali menatap Tasya dengan mata berbinar, dengan cepat aku menganggukkan kepala dan Tasya pun pergi untuk mengambil ponselnya. Ku akui, Tasya adalah orang yang baik meski aku baru saja mengenalnya.
Tasya kembali dengan ponsel yang ada ditangannya, dengan baik hatinya Tasya menelfon Ayahnya dan menekan tombol load-speak nya.
"Hallo, sayang? "
"Hallo Pi. "
"Ada apa? "
"Tata mau tanya, Papi tahu gak penghuni rumah di Bandung sebelun kita itu pindah kemana? "
"Tahu, kenapa kamu tanya itu? "
"Ada tetangga yang tanya itu Pi, dia tanya kemana pindahnya keluarga yang lama. "
"Ohh, keluarga Pramayoga pindah ke Bali. Nanti Papi kirim alamat lengkapnya di chat, sayang. "
"Iya Pi, makasih. "
Lumayan jauh, aku harus menggunakan transportasi udara lagi untuk menemui mereka.
Setelah Tasya memberi kertas yang bertuliskan alamat padaku, aku pergi setelah pamit dan mengucapkan rasa terima kasihku padanya. Setelah itu aku pun kembali pulang untuk bersiap, aku harap bisa bertemu kembali dengan Tasya lain waktu.