Assalamu'alaikum 👋
Alhamdulillah bisa up lagi
Semoga masih suka sama cerita BunZay ❤️
Ceritanya agak panjang guys, tapi semoga nggak bosan, ya. 😁
Bismillah
"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa."
(Q. S Al-Hujurat : 13)
🐳
...Wajah laki-laki itu terlihat sangat kusut. Entah sudah berapa lama tangan kanannya menopang dagu. Sesekali napas panjang terdengar keluar dengan kasar dari mulutnya. Benar-benar kondisi yang mencerminkan betapa galau dirinya hari ini.
Matanya masih menatap kosong ke arah benda yang sejak tadi ia pegang. Selembaran kertas yang menjadi bukti bahwa sebentar lagi takdirnya akan berubah. Takdir yang bersumber dari kesepakatan yang sudah bulat, juga dengan dukungan anggota keluarganya yang antusias meyambut hari istimewa itu. Hari yang bagi Zay hanyalah awal mula ketidakbahagiaannya.
Bukannya tidak menerima takdir yang sudah digariskan. Hanya saja, Zay belum siap dengan semua ini. Pernikahan, rumah tangga, tanggung jawab dan yang lainnya, adalah sesuatu yang berada di luar planning masa depan yang sudah ia susun dan rencanakan.
"Hey, Brother! Sorry, ya, lama. Gue ada kelas tambahan tadi." Kedatangan Rion membuyarkan pikirannya.
"Eh, Yon."
"Lo ngelamun?"
"Nggak."
Rion hanya mengangguk. Sejurus kemudian, laki-laki itu sudah duduk di dekat Zay dan tanpa izin ia mengambil minuman sahabatnya yang belum tersentuh sama sekali.
"Btw, tumben jam segini ngajak ketemu. Nggak ada kelas lo?"
"Udah kelar."
Rion hanya ber-oh ria.
"Gue mau kasih lo ini." Zay melempar sebuah kertas warna abu-abu ke arah Rion.
"Apa nih?"
"Undangan."
"Wah. Gue lupa kalau besok lo birthday. Tapi kagak pakai undangan juga kali Zay." Rion menyeruput minumannya. "Tanpa lo undang pun, gua tetep dateng kok," lanjutnya terus saja berbicara tanpa tahu maksud dari ucapan Zay tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zawjaty [NEW VERSION]
Spiritual🏅JUARA 2 WRITHON WITH CWBP🏅 [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Kamu adalah dosaku di masa lalu dan surgaku di masa depan." -Zawjaty- Blurb: Siapa sangka, kehidupan Zay semula baik-baik saja, tiba-tiba berubah setelah kejadian hari itu. Ia yang masih bisa...