🏅JUARA 2 WRITHON WITH CWBP🏅
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
"Kamu adalah dosaku di masa lalu dan surgaku di masa depan." -Zawjaty-
Blurb:
Siapa sangka, kehidupan Zay semula baik-baik saja, tiba-tiba berubah setelah kejadian hari itu. Ia yang masih bisa...
Sebelumnya, Author ucapin terimakasih banyak buat yang udah nyempetin baca cerita ini. Semoga bisa diambil manfaatnya ya.
Btw, cerita ini aku rembuk ulang biar lebih rapi dan seru 😃
Semoga suka, ya.
Bismillah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐳
Hari seperti biasa berjalan. Menit berlalu tanpa terhenti. Semua akan berlalu. Bahagia dan menderita.
Waktu terasa cepat bagi mereka yang bahagia, dan terasa lambat bagi mereka yang menderita.
Begitulah mereka. Tidak kejam karena mereka hanyalah berjalan sesuai yang diperintahkan.
Perihal manusia yang merindukan yang lalu dan menyesal yang kini, semata-mata hanyalah kesalahan manusia itu sendiri. Yang tak bisa menghargai dan menikmati waktu itu. Kadang-
Konsentrasinya terhenti setelah mendengar suara keributan beberapa meter dari tempat duduknya. Ia menoleh sebentar kemudian bergegas merapikan buku dan memasukkan laptopnya ke dalam tas.
Langkahnya berjalan pelan seraya mengikuti sumber suara yang semakin terdengar jelas. Suara dua orang yang sedang bertengkar.
"Gue udah bilang sama lo, kalau hubungan kita udah selesai!" pekik cewek berbaju putih abu ke arah cowok di depannya.
"Lo nggak bisa mutusin gue seenaknya, Glad!" sentak cowok itu dengan wajah yang sudah memerah.
"Kenapa? Karena gue lebih kaya dari selingkuhan lo itu?!"
"Kurang ajar lo brengs-"
"STOP!" Perempuan yang sudah mengamati tingkah mereka segera berteriak demi menghentikan tangan kekar cowok yang akan menampar wajah di depannya.
Dengan gerakan kilat, perempuan yang bernama Bunga itu berjalan ke arah mereka dan berdiri di depan cewek yang sudah menutup matanya takut.
"Jangan suka main kasar sama perempuan!" tegur Bunga mencoba melindungi cewek di belakangnya.
"Lo siapa, hah?!" tanya cowok itu menatap tajam ke arah Bunga. "Jangan ikut campur! Ini masalah gue sama cewek gue! Minggir!"
"Kak, aku takut," bisik cewek itu seraya memegang kuat lengan Bunga.
"Nggak. Aku nggak akan biarin kamu nyakitin dia," tolak Bunga tetap pada posisinya.
"Selagi gue belum nekat, mendingan lo pergi dari sini!" ancam cowok itu dengan wajah bengisnya.
Bunga yang melihat wajah seram itu langsung merinding, tapi dia tidak bisa meninggalkan gadis itu sendirian. Bisa-bisa cowok itu melakukan hal yang tidak baik pada gadis di belakangnya. Sebenarnya, ia bisa saja berteriak minta tolong. Namun, karena posisi mereka yang berada di belakang bangunan tua, jadi akan sulit untuk meminta bantuan.