20| Bersama Bintang

506 56 4
                                    

"Kamu harus tahu bahwa rasa juga punya waktu untuk bertemu dengan cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu harus tahu bahwa rasa juga punya waktu untuk bertemu dengan cinta. Apalagi dengan tiada perkenalan sebelumnya, pasti akan membutuhkan waktu yang begitu lama. Namun ternyata, pandanganku tentang itu berubah ketika kamu tiba. Tidak kusangka jika cinta itu akan secepat ini menemui rasa."

-Addar Zayn Quthni-

...

🐳

"Sekali lagi, terima kasih banyak atas bantuannya, Pak. Kalau tidak ada Bapak, mungkin kami tidak akan bisa pulang," kata Zay menyalami tangan dua pria di depannya dengan penuh syukur.

Sedang sosok itu hanya tersenyum hangat. "Sama-sama, Dek. Kalau begitu, kami pamit ya."

"Hati-hati, Pak," balas Zay setelah dua orang itu memasuki mobilnya, kemudian pergi meninggalkan mereka. Akhirnya Zay bisa bernapas lega padahal suasana sempat menegang sebelumnya.

Beberapa menit yang lalu ...

"Zay, itu siapa?" tanya Bunga dengan wajah cemas.

Zay tidak menjawab karena pandangannya masih terfokus pada arah depan. Sedang tangannya sibuk mengelus kepala Bunga agar tidak takut. Sesaat kemudian, Bunga melepaskan pelukannya da langsung mundur ke belakang. Tangannya masih memegang erat lengan laki-laki di depannya.

Mereka diam saat melihat dua pria turun dari mobil sedan di depan sana. Pegangan tangan Bunga semakin kuat tatkala kedua pria tadi berjalan ke arah mereka.

Bunga menatapnya lekat. Satu orang dengan pakaian hitam kotak-kotak, berambut gondrong, dan berkumis tebal. Usianya kira-kira baru empat puluhan. Satunya lagi menggunakan kaos kuning dengan rambut belah tepi, juga memiliki janggut tipis nan panjang di dagunya. Mungkin usianya dua tahun lebih muda dari yang pertama.

Zay pun tak kalah erat memegang tangan Bunga. Ketika jarak antara mereka semakin dekat, Bunga refleks menarik pelan lengan Zay hingga keduanya mundur beberapa langkah ke belakang. Zay melihat kedua pria di depannya itu tengah memperhatikannya dengan tatapan heran.

Mengapa ada seorang laki-laki dan perempuan tengah berduaan di tempat yang sunyi? Sedang apa mereka? Kira-kira seperti itulah yang ada di pikiran kedua pria tadi.

"Kalian berdua sedang apa di tempat yang sepi seperti ini?" tanya pria berbaju kuning.

Dugaan Zay benar, mereka sudah berpikiran negatif terhadap dirinya dan istrinya.

"Ini istri saya, Pak. Jadi, kami ke sini karena ada acara. Saat akan pulang, tiba-tiba bannya kempes. Saya juga tidak membawa ban serep. Makanya kami sedang menunggu seseorang yang mungkin bisa membantu kami," jelas Zay pelan. Membuat mereka mengangguk paham.

Zawjaty [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang