6| Pacar Halal

1.1K 90 4
                                    

Bismillah

"Tidak ada persahabatan yang lebih indah dari dua manusia, kecuali persahabatan antara suami dan istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada persahabatan yang lebih indah dari dua manusia, kecuali persahabatan antara suami dan istri."

-Addar Zayn Quthni-

🐳

...

"Kamu udah sampai, Nak?"

"Alhamdulillah, udah, Ma. Ini aku lagi masukin barang-barang."

"Syukurlah. Kalian baik-baik, ya, di sana. Mama tutup dulu. Assalamu'alaikum."

Bunga mengakhiri panggilan setelah membalas salam mamanya. Helaan napas panjang kembali terdengar dari mulutnya. Rasanya seperti mimpi, baru kemarin dirinya bisa tiduran di pangkuan Ara dan sekarang? Statusnya sudah berubah. Dia sudah menjadi seorang istri.

Bunga kembali mengingat ucapan Zay kemarin, tentang alasannya menerima perjodohan ini. Sebenarnya, ia juga masih bingung kenapa hatinya langsung menerima lamaran Zay waktu itu. Yang jelas, Bunga tidak pernah berniat untuk balas dendam.

"Belum masuk?" Suara Zay membuatnya menoleh. "Nungguin gue, ya?"

"Nggak kok, tadi aku-"

Belum selesai menjelaskan, tangannya sudah digenggam oleh Zay. "Masuk, yuk. Di sini banyak buaya. Nanti lo kena perangkap."

Bunga menaikkan alisnya bingung. Meski begitu, ia tetap saja berjalan mengikuti Zay sampai dalam rumah.

"Kalian habis darimana?" tanya Melin yang baru keluar kamar. Seketika itu, Zay melepaskan genggaman tangannya.

"Baru pulang, Mi. Habis beliin Abi ketoprak," jelas Zay memperlihatkan plastik hitam di tangannya.

"Ya udah, sekarang kalian istirahat dulu, ya. Pasti capek, kan?"

Zay dan Bunga saling melihat, kemudian mengalihkan pandangannya masing-masing.

Duh, kok jadi canggung gini sih? Zay membatin. Tidak lama setelahnya, ia melongoskan kepalanya ke sembarang arah, berusaha mencari sesuatu yang kiranya bisa mengatasi kecanggungan itu.

"Abi mana, Mi?"

"Ada, di belakang."

"Bunga, gue ke belakang dulu, ya. Lo masuk aja duluan," suruh Zay kemudian melenggang keluar. 

Bunga mengalihkan pandangannya setelah punggung Zay menghilang. Merasa kakinya sedikit pegal, ia langsung berjalan ke kamar setelah mendapat anggukan dari Melin.

Sesampainya di kamar mereka, Bunga meletakkan tasnya di dekat ranjang. Matanya langsung menyapu ruangan yang bernuansa putih itu. Hari ini, dia akan menginap di sebuah villa milik keluarga Zay. Villa yang cukup asri dengan deretan taman di sepanjang jalan menuju tempat ini.

Zawjaty [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang