35| Pantai

798 49 8
                                    

"Karena aku sudah memulai, maka aku harus mencari cara untuk bertahan agar bisa menemui tujuan terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karena aku sudah memulai, maka aku harus mencari cara untuk bertahan agar bisa menemui tujuan terakhir."

-Addar Zayn Quthni-
...

🐳

"Berhubung ini hari terakhir pelaksanaan ujian akhir semester, saya berharap kalian semua bisa menyelesaikan tugas dengan baik," tutur pria berkumis dengan kacamata minus bertengger di hidung mancungnya.

"Seperti biasa, file jawaban kalian kumpulkan di Addar Zayn, ya. Selamat siang, selamat menunggu nilai dan selamat menikmati liburan," sambungnya menampilkan senyum khasnya dan berjalan keluar, meninggalkan mahasiswa satu semester yang kini tengah berbahagia menyambut liburan akhir semester.

"Terima kasih, Pak," balas seisi ruangan itu kompak.

Hampir semua mahasiswa di ruangan itu menghela napas lega. Tidak terasa satu semester yang penuh dengan berbagai macam drama perkuliahan terlewat sudah. Semuanya terlihat senang, bahkan sebagian dari mereka tengah berdiskusi tentang objek yang akan mereka kunjungi. Terutama tempat wisata yang akan mereka datangi untuk menghabiskan masa liburan.

Tak terkecuali laki-laki yang baru selesai mengemasi semua peralatan kuliahnya. Senyumnya mengembang sempurna saat menangkap kebahagiaan yang terpancar dari wajah teman-temannya. Aktivitasnya sempat terhenti dengan sesuatu yang tiba-tiba terlintas di benaknya. Karena teringat sesuatu, dia langsung meraih benda hitam di atas meja dan mengetikkan sesuatu.

"Deadline malam ini, ya. Gue tunggu sampai setengah sebelas," peringatnya memandang ke sekitar.

"Siap, Pak Bos!" timpal lainnya manut.

Laki-laki yang masih memakai almamater itu langsung membulatkan telunjuk dan ibu jarinya, kemudian kembali ke posisi duduknya.

"Dia udah pulang nggak, ya?" gumamnya melihat jam hitam di pergelangan tangan kanan dan bersiap untuk pergi.

"Gue cabut dulu, ya," pamitnya pada beberapa mahasiswa yang masih berkumpul di bangku belakang.

"Cepet banget, Zay? Kita mau ke Cafe Sakura nih. Lo nggak ikut?" tanya seseorang yang bernama Bramesta.

Yang ditanya langsung menggeleng. "Sorry, Bram. Gue harus pergi. Ada urusan di luar."

Bram dan temannya yang lain mengangguk paham. "Hati-hati, Bro."

"Siap."

"Eh, Zay," panggil Deka. "Besok ada acara himpunan. Lo nggak ikut?"

Zay tidak jadi pergi, matanya kembali melihat ke arah teman-teman kelasnya. "Acaranya dimana?"

Zawjaty [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang