21| Isyarat

496 47 1
                                    

"Aku sudah menjadi miliknya, tapi kenapa batinku mengatakan kalau orang lain ingin memilikinya juga?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah menjadi miliknya, tapi kenapa batinku mengatakan kalau orang lain ingin memilikinya juga?"

-Addar Zayn Quthni-

***

🐳

"BUNGA!" teriak Winda dari lorong depan.

Mendengar suara seseorang meneriaki namanya, gadis berjilbab navy itu langsung menaikkan alisnya. Ia menatap heran seorang perempuan yang tengah berlari ke arahnya.

"Ada apa, Win? Kenapa teriak?"

Winda mengatur napasnya sebentar sebelum akhirnya mengeluarkan ekspresi yang siap menginterogasi sosok di depannya. Tatapan yang mengatakan jika dia sudah melakukan suatu kesalahan yang tidak diketahui olehnya.

"Kenapa kamu bohong sama aku?" kata Winda.

"Bohong apa?"

"Kamu yakin nggak nyembunyiin apa-apa dari aku?"

Bunga mengangguk cepat. Dia memang dia tidak pernah menyembunyikan apapun dari teman jurusannya yang satu ini. Kecuali satu hal, yaitu tentang pernikahannya dengan Zay. Apa itu yang membuatnya heboh di jam seperti ini?

"Bohong, ih. Kenapa sih kamu nggak cerita kalau lagi deket sama seseorang?" ungkap Winda membuat Bunga terkejut.

"Seseorang siapa?" ulang Bunga. "Maksudnya apa, Win?"

Winda tidak lagi menjawab. Teman sebangkunya itu malah langsung menarik tangan Bunga. "Ikut, yuk! Biar kamu ngerti maksudku."

Bunga hanya diam menuruti langkah Winda yang berjalan sangat cepat. Akalnya mencoba menerka apa yang sebenarnya terjadi. Apa Winda sudah tahu tentang hubungannya dengan Zay? Semua stigma itu terjawab setelah mereka sampai kelas.

"Tuh." Bibir Winda menunjuk ke depan, tepatnya di depan meja Bunga.

Bunga berjalan ke mejanya. Matanya menyipit saat melihat sesuatu tergeletak di atasnya.

"Ini ..." Bunga mengambil benda itu dan memperhatikannya lama. "Ini dari siapa, Win?"

Winda juga berjalan ke arahnya dengan kedua tangan terlipat. "Itu maksud aku, Nga. Siapa lagi yang mau ngasih kamu gituan kalau bukan dari orang spesial?"

Bunga diam, dia juga bingung. Apa Zay yang melakukan semua ini? Tapi itu tidak mungkin. Sejak kemarin dia selalu bersama laki-laki itu. Mana mungkin Zay menyempatkan diri untuk membeli hal seperti ini? Semua pertanyaan itu menggema di kepalanya.

Zawjaty [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang