12| Sakit

1K 78 10
                                        

Assalamu'alaikum 👋

Terimakasih banyak ya udah mampir ❤️

Semoga kalian sehat selalu

Lanjut baca yuk

Bismillah

Bismillah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐳


Siang telah berganti sore. Meskipun AC sudah menyala sejak tadi, tapi hawa panas matahari waktu itu masih menyelimuti. Membuat setiap orang enggan untuk keluar meskipun hanya sampai halaman depan. Bahkan berada di dalam mobil sekalipun suasananya semakin terasa pengap dan gerah.

Dengan penuh rasa sabar, dua insan yang sejak tadi menjadi bagian dari korban kemacetan masih menunggu keajaiban. Berharap jalanan waktu itu bisa segera melenggang. Setengah jam yang lalu, kuliah telah usai. Hari ini, Zay dan Bunga berencana untuk pulang ke rumah. Bukan rumah Ara, tapi rumah Melin.

Pagi tadi, Zay meminta izin untuk membawa Bunga pulang bersamanya. Tanpa ada penolakan sedikit pun, Ara langsung menyetujuinya. Dia sangat paham dengan kondisi rumah tangga putrinya yang baru saja mereka jalani.

"Sebelum pulang, kita makan dulu. Mau nggak?" saran Zay tetap memperhatikan jalanan di depan yang sudah mulai melenggang.

"Terserah kamu saja."

"Oke."

Zay mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia dan kedua matanya tengah fokus menelusuri setiap sudut di tepi jalan demi mencari tempat yang cocok untuk makan sore. Laki-laki itu sontak menghentikan mobilnya saat tangan Bunga tiba-tiba menepuk lengannya.

"Aku mau makan itu." Bunga menunjuk ke seberang jalan.

Zay mendengus kesal. Meski begitu, ia tetap saja menurut dan menepikan mobilnya. Bunga langsung keluar tanpa menunggu sang suami terlebih dahulu.

"Pak, rujak buahnya satu porsi, ya," pesan Bunga pada penjual rujak buah tersebut.

"Mangga, nanas, pepaya atau apa, Neng?"

"Campur aja, Pak."

Penjual itu langsung mengangguk. Sembari menunggu pesanannya, Bunga mengambil tempat di bangku yang sudah tersedia.

Zay yang baru datang juga duduk di dekat perempuan itu. "Lo yakin mau makan di sini?"

"Memangnya kenapa?"

"Nggak apa-apa," jawab Zay melihat Bunga yang sedang senyum tipis. "Lo makan rujak?"

"Lagi pengen aja."

"Kayak orang ngidam aja. Padahal kita kan nggak pernah gitu-"

Kalimat Zay terhenti saat Bunga menyenggol lengannya. Ia terkekeh kecil mendapat lirikan tajam dari perempuan di sampingnya.

Zawjaty [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang