40| Pergi

731 31 13
                                        

...

Assalamu'alaikum 👋

Akhirnya kita udah di penghujung cerita 🍁

Jangan lupa bismillah dulu ya

🍁

"Jika aku tahu akhirnya akan seperti ini, tidak akan kubiarkan satu detik terlewat tanpa membahagiakanmu, Bungaku."

-Addar Zayn Quthni-

***

🐳

Laki-laki itu terduduk lemas di ruang tunggu dengan tatapan yang sudah kosong. Hatinya tidak akan pernah tenang sebelum hasil autopsi keluar. Sejak melihat korban yang ditemukan di tempat kejadian, Zay langsung meminta ikut ke rumah sakit. Karena wajah korban yang tidak bisa dikenali membuat Zay ingin memastikan identitas dari jenazah tersebut.

Setiap detik setelah berada di tempat ini, dia tidak berhenti berdoa. Berharap jenazah yang ditemukan itu bukan istrinya. Mengingat Bunga juga belum ada kabarnya sampai sekarang. Nomornya aktif, tapi tidak ada yang mengangkat panggilannya. Sudah berapa kali dia menyapu wajahnya dengan gusar.

Keresahannya seketika berubah menjadi ketegangan saat seorang dokter keluar dari ruangan jenazah. Zay langsung berjalan ke arah polisi yang sedang berbicara dengan dokter tadi.

"Bagaimana hasilnya, Dok?"

"Berdasarkan hasil autopsi, korban berjenis kelamin laki-laki dengan kisaran usia sekitar 19-20 tahun."

Jawaban dokter itu sukses menghilangkan segala keresahan di hatinya. Zay bersyukur kalau itu bukan istrinya. Namun tetap saja, rasa khawatir itu masih menyelimuti dirinya. Dengan langkah cepat, dia keluar dari rumah sakit dan melajukan mobilnya.

"Lo dimana, Bunga? Gue harus nyari lo kemana lagi?" lirih Zay melajukan mobilnya tanpa arah.

Tanpa sadar, dia mengendarai mobilnya ke tempat kejadian tadi. Zay juga tidak tahu, kenapa hatinya menyuruhnya untuk ke sini. Laki-laki dengan wajah gelisah itu masih menyapu sekitar jalan yang sudah berubah gelap dan sepi. Hanya ada beberapa polisi dan warga yang masih berada di sana.

Zay keluar dari mobil. Tatapannya kembali pada layar ponsel dan melihat pesan terakhir yang dikirim Bunga. Seperti ada sesuatu yang memintanya untuk turun ke tempat kejadian, Zay berinisiatif untuk terjun ke bawah mencari Bunga.

Sebelum itu, ia meminta bantuan  beberapa orang yang masih di TKP untuk membantunya mencari Bunga. Beruntung, orang-orang itu menyetujuinya setelah mendengar penjelasan dari Zay. Laki-laki itu sangat yakin, kalau istrinya itu masih ada di sekitar sana.

Dengan berbekal ponsel sebagai alat penerangan, Zay dan beberapa orang langsung berjalan untuk mencari Bunga. Zay mengusulkan agar mereka berpencar, supaya proses pencarian lebih mudah.

Zawjaty [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang