28| Satu Peringatan

438 46 7
                                    

Assalamu'alaikum 👋

Noted:

🚨Part ini mengandung sesuatu yang bikin emosi, maka diharapkan bagi reader untuk mempersiapkan asupan kesabaran yang cukup 🚨

🚨Part ini mengandung sesuatu yang bikin emosi, maka diharapkan bagi reader untuk mempersiapkan asupan kesabaran yang cukup 🚨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saat ini hanya ada dua pilihan. Pura-pura lupa untuk meninggalkan jejak luka, atau mengejar lagi untuk menyudahi semuanya."

-Addar Zayn Quthni-

...

"Kita mau ngapain ke sini?" tanya Bunga yang sejak tadi belum menemukan jawaban. Sedangkan yang ditanya hanya tersenyum kecil dengan tangan yang masih melekat di sela jemarinya.

Setelah jam kuliah selesai, Zay langsung menunggu Bunga di depan kelasnya untuk diajak ke tempat ini. Tempat dimana mereka hanya berputar-putar mengelilingi sebuah mall yang letaknya tak jauh dari pusat kota.

Entah apa yang ingin dilakukan Zay dengan istrinya. Kaki Bunga sudah pegal karena hanya berjalan saja dari tadi tanpa tahu apa yang ingin Zay beli atau lakukan di tempat yang besar seperti ini.

"Kamu mau beli baju? Celana? Atau apa? Biar aku cariin, Zay. Jadinya 'kan kita nggak muter-muter mulu dari tadi," gerutu Bunga memegang lututnya yang terasa pegal. Zay menghentikan langkahnya dan langsung menoleh ke belakang.

"Kita pulang aja, ya?" pinta Bunga.

Bukannya menjawab, Zay malah mengeluarkan ekspresi yang membuat alis Bunga bertaut. "Bentar lagi kita sampai kok. Sabar, ya," balasnya dengan wajah memelas.

Tidak dapat dipungkiri, ekspresi Zay berhasil menghadirkan seutas senyum di wajah Bunga. Entah kenapa, tiba-tiba rasa pegal yang dari tadi hinggap di lututnya perlahan menghilang. Sejak kapan wajah Zay bisa segemas itu?

 Sejak kapan wajah Zay bisa segemas itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Capek?"

Bunga mengangguk pelan.

"Gue gendong aja, ya?"

Zawjaty [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang