8

12.1K 1.1K 102
                                    

Donghyuck membenci spidol. Ia suka mengerjai orang lain dengan benda itu, tetapi ketika keadaannya berbalik, ia marah. Itu terjadi keesokan harinya ketika Donghyuck pergi ke sekolah dan melihat kata yang baru ditulis di lokernya yang sangat populer. Di antara kata-kata yang ditulis dengan baik dan menyemangati seperti full-sun, 100: 0, sinar matahari, raja petarung, ada orang jelek yang mengatakan jalang di lokernya. Donghyuck menekan bibirnya menjadi garis tipis dan berbalik untuk berbicara pasa siswa di belakangnya.

"Siapa yang menulis itu?" ia bertanya lebih tenang dari yang ia harapkan. "Aku setuju denganmu bahwa aku memang jalang. Tapi aku bukan milikmu, jadi pergi dan menangislah di sudut, pecundang."

Sekelompok siswa tertawa sementara yang lain masih berbisik. Donghyuck tahu bahwa orang yang melakukan itu pasti berada di suatu tempat yang dekat untuk melihat reaksinya. Donghyuck senang bisa mengendalikan dirinya agar terdengar cukup tenang sementara sebenarnya, ia gemetar dalam amarah. Ia benci kata itu karena hanya mengingatkannya pada posisinya dalam hierarki kehidupan ini.

Donghyuck melihat wajah wali kelasnya di antara lautan siswa. Sayang sekali beta tidak memiliki tubuh cukup tinggi bagi siswa untuk melihatnya dan membiarkannya lewat. Alpha tampak seperti gunung dibandingkan dengan gurunya. Donghyuck tidak bisa tertawa karena mereka berada di posisi yang sama. Meskipun Donghyuck cukup tinggi untuk ukuran omega, ia tetaplah bunga kecil yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar.

Ketika Guru Moon akhirnya mencapai Donghyuck, ia menarik napas dalam-dalam.

"Perjalanan yang panjang sampai aku bisa menemukanmu," katanya sambil menyeka keringat di dahinya.

"Aku benci itu. Kita bahkan tidak bisa berjalan normal di koridor." Donghyuck mengangguk. Ia setuju bahwa kini koridor itu berantakan.

"Kau tahu aku juga benci beberapa hal dan entah bagaimana hal itu berhubungan denganmu. Bisakah kau datang ke kelas secepatnya?"

Donghyuck menghela napas tapi mengangguk. Ia mengikuti Guru Moon ke kelas seperti anak ayam, tanpa melihat sekeliling, hanya menatap rambut wali kelasnya yang bergoyang saat ia berjalan. Donghyuck menduga bahwa mereka akan membicarakan hal-hal yang terjadi kemarin. Donghyuck sudah mendapat pukulan dari ibunya sehingga kata-kata dari guru tidak akan berarti apa-apa baginya.

Namun, itu bukanlah pembicaraan siswa-guru seperti biasanya. Di dalam kelas terdapat murid lain, tepatnya murid laki-laki omega itu. Mata mereka bertemu dan yang terakhir tersenyum padanya. Donghyuck mencium aroma omega yang bersih dan polos. Baunya seperti persik, bergamot, dan kismis merah tapi Donghyuck juga merasakan mawar dan aroma herbal darinya. Donghyuck juga ingin tahu aromanya sendiri karena ia cemburu dengan omega itu. Omega itu tidak hanya terlihat cantik, tapi aromanya juga wangi.

Guru Moon mengisyaratkan Donghyuck untuk duduk di sebelah omega laki-laki itu, tapi Donghyuck yang keras kepala hanya bersandar di meja dengan tangan bersilang seperti biasanya. Guru Moon membiarkan hal itu sambil menghela napas.

"Aku tidak ingin membicarakan tentang hal kemarin karena aku tahu kau mungkin sudah muak dengan itu." Wali kelasnya memulai. "Kau adalah anak yang bermasalah tahun lalu jadi aku tidak mengharapkan banyak perubahan tetapi ketika aku mengetahui bahwa kau adalah seorang omega, aku tahu kau akan membuat kepalaku sakit."

Donghyuck mendecakkan lidahnya. Kenapa Guru Moon harus dramatis? Bukankah itu seharusnya dilakukan omega, bukan beta sepertinya?

"Minum obat saja, guru."

"Tidak, aku bosan dengan itu dan begitu juga ibumu yang bosan denganmu. Aku mengenalnya secara pribadi. Mengurus empat anak bukanlah pekerjaan mudah baginya begitupun ibu lainnya. Dia sebagai omega harus mengajarimu tapi dia terlalu sibuk dengan saudara-saudaramu sehingga dia tidak terlalu memperhatikanmu. Benar, kan?"

[Terjemah] MATCH MADE IN HELL | Markhyuck Omegaverse ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang