17

8.3K 904 100
                                    

Istirahat makan siang dimulai dan Donghyuck adalah orang pertama meninggalkan kelas. Saudari perempuannya mungkin kuat, tetapi kecepatan dan kelincahannya perlu diragukan. Donghyuck menghilang dari pandangannya begitu cepat sehingga Donghyun bahkan tidak menyadari kakaknya telah pergi. Ketika Donghyun menyadarinya, ia tidak tahu harus mencari dari mana.

Sementara itu, Donghyuck menyesuaikan tubuhnya di antara siswa tinggi yang mencoba menyembunyikan aromanya di antara siswa yang lebih kuat. Tidak peduli seberapa baik indra penciuman Donghyun, ia seharusnya tidak merasakan aromanya jika ada seseorang yang lebih kuat. Biasanya, aroma alpha mendominasi koridor, jadi tidak mungkin Donghyun bisa menemukannya dengan mudah.

Donghyuck melihat Mark keluar dari kelas tepat di depannya. Alpha itu benar-benar sendirian, yang menurut Donghyuck tidak biasa karena ia terlihat populer di antara siswa, selalu dikelilingi oleh mereka. Tapi itu sangat berguna bagi Donghyuck karena ia tidak ingin melihat mata teman-teman Mark menatapnya ketika ia semakin dekat.

Donghyuck mendekati Mark dari belakang. Ia datang dan berpikir untuk mengagetinya, tetapi yang lebih tua berbalik sambil tersenyum, sudah mengetahui niat Donghyuck.

"Apa kau sendirian?" Mark bertanya sambil melihat para murid di belakang omega itu, mencari saudari perempuannya, mungkin sesuatu yang lain setelah pembicaraan itu. Mark terkejut ketika tidak menemukan siapa pun yang memelototinya. "Dimana dia?"

"Mungkin mencariku di tempat lain." Donghyuck mengangkat bahu. "Ayo ... ke rooftop?"

Dan begitulah semuanya dimulai.

• • •

Donghyuck senang saudari perempuannya tutup mulut saat mereka pulang. Donghyun tidak mengadu tentang alpha perempuan yang menyerang kakaknya, ia juga tidak mengatakan apa pun tentang Mark. Segalanya tampak cukup normal. Tidak ada yang bisa menyadarinya, dan Donghyuck merasa tenang. Malam itu juga tidak terlalu buruk. Donghyuck hanya mengalami satu mimpi buruk singkat dan itu tidak masalah.

Donghyuck menutup pintu loker dan mengamati para siswa di sekitarnya. Tidak ada yang terlihat mengintimidasi dan Donghyuck merasa hatinya sedikit tenang. Sebenarnya ia takut karena mempersiapkan dirinya saat diganggu atau diserang begitu ia menginjakkan kaki di sekolah.

"Ada apa dengan wajahmu itu?" Yangyang muncul dari tikungan.

"Senang bertemu denganmu. Kupikir kau sudah mati." Donghyuck memutar bola mata, melihat kedatangan temannya yang tiba-tiba. Mereka memang melihat satu sama lain di kelas tetapi alih-alih berbicara, mereka hanya bertukar pandang, yang terkadang berarti lebih dari kata-kata. Ketika istirahat dimulai, Yangyang selalu menghilang tanpa meninggalkan jejak apa pun.

"Wow, ada yang cemburu," Yangyang menyengir ketika melihat Donghyuck kesal.

"Ya memang."

"Kau tidak perlu merasa begitu. Mereka mengabaikanku, tapi aku tidak akan menyerah."

Donghyuck bisa menebak siapa dua orang yang membuat Yangyang tergila-gila. Ia melihat mereka keluar dari kelas Mark kemarin. Salah satunya memiliki tubuh yang lebih kecil dan bulu mata yang indah yang tentunya merupakan omega, sementara yang lainnya adalah alpha, sedikit lebih tinggi dan memiliki energi yang kuat yang berasal darinya. Jika tidak salah, mereka bernama Xiaojun dan Hendery.

"Kehidupan cinta yang sulit, ya?" Donghyuck menggoda.

"Tunggu sampai kau mengalaminya."

Senyum Donghyuck memudar tetapi Yangyang tidak menyadarinya saat ia melihat ke arah lain. Donghyuck mengikuti ke mana temannya memandang dan melihat omega bulu mata itu berjuang dengan buku-bukunya.

[Terjemah] MATCH MADE IN HELL | Markhyuck Omegaverse ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang