[Terjemah] MATCH MADE IN HELL | Markhyuck Omegaverse ✔️

11

Kinda 🔞

Customer pertama Donghyuck adalah seorang lelaki tua berusia akhir lima puluhan. Ia tampak lucu dan suka membuat segala sesuatu menjadi lelucon. Namun demikian, Donghyuck menganggap leluconnya buruk dan bahkan tidak lucu. Hal-hal yang dikatakan alpha tua itu lebih tua dari ayahnya, yang berarti orang ini hidup di abad lain. Donghyuck tertawa hanya untuk menyenangkan customernya agar berpikir bahwa ia sebenarnya lucu, sangat senang karena anak muda itu tertawa.

Donghyuck tidak terkejut dengan banyaknya alpha di jadwalnya karena bosnya mengatakan bahwa ruangan ini adalah yang paling cocok untuk alpha karena lebih kecil dibandingkan dengan yang lain di mana semua omega menghabiskan waktu mereka. Tuan pemilik mengatakan bahwa alpha tidak membutuhkan ruangan sebesar itu karena jarang mengunjungi tempat ini. Mereka juga tidak membutuhkan banyak ruang untuk perawatan mereka, karena mereka menyukai yang sederhana.

Bagi seseorang yang menyimpan dendam terhadap alpha, pekerjaan ini sangat buruk. Donghyuck merasa tidak nyaman meraba-raba lemak alpha dengan tangan kecilnya sambil menertawakan lelucon yang mengerikan, tetapi ia melakukannya sebaik mungkin karena ia menginginkan uang. Itu adalah pekerjaan yang mudah menurutnya. Yang harus ia lakukan hanyalah memijat selama lima belas menit sambil mendengarkan semacam ocehan tanpa menjawab, dan sejumlah besar uang akan mengisi sakunya. Tetapi pekerjaan itu masih menemui kesulitan.

"Kau hebat sekali." Alpha tua menggeram dan mencubit paha Donghyuck.

Donghyuck tersentak tetapi tidak mengatakan apa pun karena ia pikir si tua bangka di sini mungkin hidup sendiri dan tidak memiliki omega di sisinya. Tapi itu bukan terakhir kalinya lelaki tua itu menyentuhnya. Setelah beberapa menit, Donghyuck merasakan pria itu menyentuh lehernya dan segera setelah ia merasakan pantatnya dipukul.

"Tuan, kendalikan tanganmu!" Donghyuck memarahi.

"Jual mahal, ya?"

Donghyuck mengabaikan dan menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, tidak ingin mengacaukan alpha itu. Ia merasakan pria itu mengawasinya, tetapi ia mengabaikannya sehingga lelaki tua itu pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun. Ia menghela napas saat ditinggal sendirian. Donghyuck sudah lelah karena alpha itu menyebar feromon merayu yang ia rasakan bahkan ketika ia mengonsumsi supresan. Donghyuck masih bersemangat. Ia tergiur dengan uang yang akan ia hasilkan setelah pekerjaan ini.

Speaker di sudut ruangan berdecit membuat Donghyuck tersentak. Alat itu sepertinya satu-satunya barang lama di ruangan modern itu. Bosnya memberitahunya ada pengunjung lain yang datang dan Donghyuck bergegas menyiapkan tempat untuk customer baru itu.

Kali ini alpha lagi dan setelahnya alpha lagi, dan seterusnya. Donghyuck mulai merasa lebih tidak nyaman karena semua customernya melakukan hal yang sama seperti yang customer pertama. Mereka menyentuhnya dengan senyuman menyeramkan yang memperlihatkan taring besar mereka. Donghyuck menelan ludah dan melakukan tugasnyax berusaha untuk tidak terganggu. Bosnya tidak mengatakan apa pun tentang ini, tapi semuanya pasti baik-baik saja jika ia tidak repot-repot berbicara. Jika tidak, bosnya akan segera menghentikan semuanya apabila sesuatu yang buruk terjadi. Ia melihat bagaimana Donghyuck bekerja dari ruangannya. Ruangan ini memiliki kamera yang membuat Donghyuck merasa aman.

Itu adalah customer terakhirnya sebelum jeda dan Donghyuck harus mengatakan bahwa ia adalah customer yang gigih. Ia berbicara tentang mantan pacarnya tanpa rasa malu dengan semua detailnya. Ia bahkan berbicara tentang kehidupan intimnya seperti berapa banyak pasangan yang ia miliki dan apa yang telah ia lakukan dengan mereka. Donghyuck merasa tidak nyaman tetapi masih mendengarkan dengan cermat karena ia sedikit penasaran. Tetapi kebahyakan, Donghyuck hanya mengangguk saat alpha itu berbicara agar terlihat seperti sedang mendengarkan. Sebenarnya, ia ingin mengusir alpha itu tapi ia tidak melakukannya. Ia tahu bahwa pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan memberinya lebih banyak uang.