Kring kring kring
Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dari kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Begitu pun dengan kelas X IPA 2 yaitu kelas Aurel.
"Baik anak-anak pelajaran kita cukup sampai di sini dulu. Jangan lupa Minggu depan kita ulangan harian selamat istirahat" ucap Bu Farah sebelum meninggalkan kelas X IPA 2.
"Guys ayo ke kantin udah lapar banget gue nih." Seru gio
"Ye makan mulu kerjaan Lo" ucap Naya
"Lah, kalau gak makan kita bisa mati."sahut gio membuat mereka memutar bola mata malas melihat tingkah Gio
"Yok Rel kita ke kantin." ajak Tania.
Aurel mengangguk lalu berdiri dari duduknya menghampiri teman-temannya. "Ayo" ucap Aurel.
Mereka berjalan bersama sambil bercanda ria dan tertawa bersama. Keberadaan mereka di koridor sekolah mengundang perhatian para siswa dan siswi yang lewat. Mereka iri melihat keakraban dan kedekatan mereka tapi ada juga yang menatap mereka dengan sinis.
Aurel dan teman-temannya akhirnya sampai di kantin yang sudah ramai. Kedatangan mereka membuat penghuni kantin memusatkan perhatian pada mereka. Tapi mereka hanya acuh saja.
"Kita duduk di mana nih. Udah penuh banget." ucap Tasya.
Mereka mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk yang masih kosong.
"Nah itu ada tempat yang kosong, kita duduk di sana aja." Tunjuk Audy pada tempat yang masih kosong di pojok belakang.
Mereka semua mengangguk dan pergi ke meja yang masih kosong itu lalu duduk di sana.
"Kalian semua tunggu di sini aja biar gue, Tania, Audy, Tasya, Bayu sama gio yang pesan." Ucap Aurel.
Mereka mengangguk, lalu Aurel, Tania, Audy, Tasya, Bayu, dan gio pergi memesan baso untuk teman-temannya sesuai perkataannya tadi bahwa ia yang bakal traktir teman sekelasnya.
Setelah mendapatkan pesanan mereka, dan membayarnya mereka membawa pesanan teman-temannya ke meja tempat teman-temannya menunggu. Mereka di bantu oleh penjaga kantin karena pesanan mereka lumayan banyak. Ialah orang sekelas juga.
"Nih guys bakso pesanan kalian." Ucap Aurel.
"Makasih ya Bu." ucap Aurel.
"Sama-sama nak." jawab ibu-ibu yang membantu membawakan pesanan mereka
"MAKASIH AUREL!"seru mereka
"Sama-sama." jawab Aurel.
Mereka menikmati makanan mereka sesekali tertawa dan bercanda bersama membuat meja yang mereka tempati menjadi pusat perhatian para penghuni kantin. Tapi lagi-lagi mereka hanya acuh dan tetap pada aktivitas mereka.
Saat sedang asik menyantap makanan mereka diiringi canda tawa. Tiba-tiba saja ada yang menggebrak meja tempat Aurel dan teman-temannya makan.
BRAK
PLAK
Gebrakan meja di sertai dengan bunyi tamparan yang menggema di penjuru kantin membuat suasana kantin jadi hening.
Mereka menatap kearah meja Aurel dkk. Dia sana Aurel sedang memegang pipinya yang memerah sehabis di tampar.
Di sana juga sudah ada para anggota inti Graventas dan juga Abang-abang Aurel yang hanya menatap Aurel datar tak berniat membantu. Dan jangan lupakan dua gadis yang pura-pura polos di sebelah Meraka dengan keadaan dengan kondisi Nasya yang bisa dibilang... berantakan.
"LO APA-APAAN SIH BANGSAT!!KENAPA LO TIBA-TIBA NAMPAR SAHABAT GUE KAYAK TADI!!!" Teriak Tania tak terima saat Aurel ditampar secara tiba-tiba.
"SEHARUSNYA GUE YANG TANYA KAYAK GITU BANGSAT!! KENAPA SAHABAT LO INI BULLY NASYA HAH!!!" Bentak Raditya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT SOULS (HIATUS)
FantasyAurora Nathaline Xander memiliki paras cantik, mata bulat, kulit putih, pintar dan baik hati harus merenggang nyawa karena mengalami kecelakaan saat pulang sekolah dan saat dia terbangun ia berada di tubuh seorang queen bullying. Aurora Nathaline Xa...