CHAPTER 11

8.9K 721 28
                                    

Saat ini Aurel sedang berada di taman belakang mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Aurel sedang berada di taman belakang mansion. Aurel duduk di bangku ayunan bercat putih yang ada di sana sambil memegang sebuah biola.

Aurel memandang lurus luasnya taman belakang mansion keluarga Laxander. Jari-jari lentiknya mulai memainkan biola yang di pegangnya dengan lihai.

Aurel memejamkan matanya lalu mulai memainkan biolanya dengan lihai seperti seorang profesional.

Aurel tidak tau saja jika sedari tadi ada yang memperhatikan dirinya yang sedang memainkan biola.

"Dia bisa memainkan biola?. kenapa gue baru tau?" Batin orang itu

Tapi tak lama kemudian ketika Aurel mulai memainkan biola miliknya ia juga ikut memejamkan matanya menikmati alunan merdu yang berasal dari biola yang di mainkan oleh Aurel.

Saat melihat Aurel selesai memainkan biolanya ia dengan cepat pergi dari sana takut jika Aurel tau kalau ia mengintipnya sedari tadi.

Aurel membuka matanya saat ia selesai membawakan lagu dari biolanya. Aurel segera masuk kedalam mansion sambil membawa biola miliknya.

                        💚💚💚

Di sebuah tempat, lebih tepatnya sebuah markas terdapat 5 pria tampan yang sedang duduk santai. Tapi meskipun mereka berkumpul tidak ada satupun dari mereka yang berbicara.

"Abang kangen banget sama kamu dek" batin salah satu pria tampan itu lirih.

Drtt, drtt

Suara getaran handphone seseorang memecahkan keheningan dalam ruangan itu. Tapi sang pemilik hanya acuh dan tetap pada lamunannya. Menurutnya itu tidak penting

Karena terganggu oleh suara itu, salah satu dari mereka angkat bicara.

"Al, handphone Lo bunyi no. Angkat aja siapa tau penting."ujar salah satu dari mereka.

Al atau lebih tepatnya Alvian Alister Aditama dengan malas mengambil ponselnya di atas meja dan mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Halo" ucap Alvian pada saat mengangkat telpon.

Alvian mengernyit saat tak mendengar suara dari seberang sana. Namun tubuhnya mematung saat mendengar suara lirih dari seberang sana.

"Abang..." Lirih orang dari seberang sana yang sepertinya seorang perempuan.

Alvian tak menjawab ia hanya diam. Para sahabatnya yang melihat itu menjadi bingung tapi mereka hanya diam.

DIFFERENT SOULS (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang