Jam 04.45 Minggu subuh pagi, Aurel sudah bangun dari tidur nyenyaknya. Ia berencana untuk pergi mangikuti ibadah pagi di gereja hari ini. Itu adalah kebiasaannya dulu saat masih menjadi Aurora. Bunda dan ayahnya dulu selalu mengajaknya untuk ikut ibadah saat masih kecil, begitu pula dengan ketiga abangnya. Katanya, meskipun kita sudah memiliki segalanya dan sesibuk apapun kita, kita tidak boleh melupakan Tuhan kita. Karena apa yang kita miliki itu adalah milik Tuhan. Maka, kita harus berterima kasih padanya dengan cara menyebah dan selalu memuliakan Nama-Nya juga selalu melakukan kebaikan. Itu yang selalu bundanya katakan. Bahkan ia dan bundanya juga Dirga abang keduanya merupakan bagian dari pengurus jemaat, dan Untungnya raga Aurel yang sekarang ia tempati merupakan umat Kristen.
Aurel sudah siap dengan pakaiannya. Aurel memakai baju dress yang sopan berwarna krem. Rambut hitam se punggungnya ia biarkan tergerai indah.
Aurel memoles wajahnya dengan make up tipis. Setelah selesai ia mengambil tas selempang yang juga berwarna krem senada dengan dress yang ia kenakan, memasukkan ponsel dan dompetnya. Setelah dirasa sudah cukup, Aurel mengambil kitab sucinya atau yang bisa kita sebut sebagai ALKITAB yang ada di atas meja, setelah itu keluar dari kamarnya sambil memeluk ALKITAB-Nya.
Saat sampai di bawah Aurel belum melihat siapa-siapa, mungkin karena ini masih sangat pagi. Jam saja masih menunjukkan pukul 05.25 pagi.
"Eh, non Aurel mau kemana?" tanya salah satu maid yang berpas-pasan dengannya. Namanya mbok sumi.
"Saya mau ibadah ke gereja mbok." jawabnya.
"Saya duluan ya mbok. Nanti kalau ada yang nanya saya kemana, bilang aja saya lagi ke gereja. Oh iya, tolong bilangin Kenzo juga dia harus siap pas saya pulang. " lanjutnya lalu pergi.
"Iya non, Hati-hati ya non." seru mbok Sumi
Aurel keluar dari mansion pergi ke garasi mengambil mobilnya. Setelah masuk ke dalam mobilnya, gadis itu langsung menjalankannya ke gereja.
💚💚💚
Jam 07.00 pagi sekali, para anggota GRAVENTAS sudah berkumpul di mansion keluarga LAXANDER.
"Ro, ada cemilan gak?" tanya Angkasa pada Varo.
"Ada." jawabannya.
"Bawa sini dong," pinta Angkasa dengan tidak malunya.
Pletak
"Aw, kenapa lo jitak pala gue sih?" kesal Angkasa pada Kevan saat pemuda itu menjitak kepalanya dengan keras.
"Lo yang apaan, gak tau malu banget sih lo jadi orang. Udah datang ke rumah orang, nyuruh tuan rumahnya bawaiin makanan lagi." ketus Kevin pada sahabatnya yang satu ini.
"Tau, dasar tamu gak tau diri lo." sahut Dion.
"Nah justru itu, karena kita tamu sebagai tuan rumah yang baik dan ramah, mereka harus menjamu kita sebagai tamunya." jelas Angkasa sok menasehati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT SOULS (HIATUS)
FantasyAurora Nathaline Xander memiliki paras cantik, mata bulat, kulit putih, pintar dan baik hati harus merenggang nyawa karena mengalami kecelakaan saat pulang sekolah dan saat dia terbangun ia berada di tubuh seorang queen bullying. Aurora Nathaline Xa...