CHAPTER 42

965 64 22
                                    

Aurel kini beridiri dalam diam di depan pintu apartemen Fathur. Setelah melewati drama yang Panjang tadi akhirnya ia bisa bebas. Gadis itu menatap pintu di depannya dalam diam. Menghela nafas dan membuangnya secara perlahan.

"Lo pasti bisa Rara!" Ujarnya menyemangati dirinya sendiri.
Tangannya mulai terangkat dan menekan bell sebanya dua kali. Tak lama pintu terbuka dan memperlihatkan sosok pemuda tampan dan tinggi. Aurel menatap pemida itu dengan tatapan rindu yang begitu dalam terpancar di kedua matanya.

Argan, pemuda itu menatap gadis di yang berdiri di depannya. Matanya menangka perasaan
rindu dari kedua mata indah berwarnya coklat madu itu saat ia menatapnya. Entah kenapa
melihat gadis cantik di depannya membuat ia juga merasaka kehadiran sang adik yang telah
pergi.

"Siapa Ar?" Suara Fathur yang muncul di belakang Argan mengintrupsi keduanya. Fathur
menatap teman dekatnya itu yang hanya diam dan menatap kedepan. Menatap kearah mata temannya itu memandang dan menemukan seseorang yang sedari tadi ia tunggu
kehadirannya.

"Eh Ra? Udah dating ternyata. Udah lama?" Tanyannya membuat Aurel mengalihkan tatapannya pada Fathur.

"Belum lama kok, baru aja." Jawab Aurel sambil tersenyum pada Fathur yang lagi-lagi membuat Argan teringat akan sosok sang adik yang memiliki senyuman seperti gadis di
depannya.

Fathur beralih menatap teman dekatnya itu yang tengah menatap Aurel dengan lekat dengan binar sendu. Fathur tersenyum tipis. Tunggu saja temannya itu akan menangis sambil memeluk gadis di depannya itu dengan erat tanpa berniat melepasnya.

"Lo gimana sih, ada tamu tapi gak lo suruh masuk." Ujar Fathur mendorong pelan bahu temannya itu lalu beralih menatap Aurel Kembali yang hanya diam. "Ayo masuk Rel."
Ujarnya dan menggeser tubuhnya mempersilahkan gadis itu masuk.

Aurel tersenyum kecil dan masuk ke dalam apartemen Fathur setelah mengucapkan salam dan permisi. Mata Argan terus menatap pergerakan Aurel dan itu membuat Fathur menggeleng pelan dan mendorong laki-laki itu masuk ke dalam dan menutup pintunya.

Aurel duduk di sofa ruang tamu apartemen. Apartemen Fathur begitu luas karena memang bukan apartemen biasa. Apartemen milik milik Fathur adalah salah satu apartemen termewah di Indonesia. Harganya bahkan tidak main-main mahalnya. Jika hanya di sewa selama 1 tahun bahkan sudah menghabiskan ratusan juta. Fathur salah satu orang yang membeli keseluruhan apartemennya. Gio dulu pernah bertanya berapa yang Fathur habiskan untuk membeli apartemennya dan Fathur menjawab.

"Paling cuma sekitar 570 juta kalau gak salah"
"Rupiah?"
"Dolar."

Seperti itulah jawaban Fathur yang begitu polos dan santai saat itu dan mampu membuat para anggota LAZARUS hampir pingsan. Ya mau bagaimana pun Fathur adalah salah satu jajaran orang terkaya meskipun masih di bawah keluraga para inti LAZARUS. Meskipun begitu mereka
tidak pernah sombong. Karena menurut mereka harta itu hanya sebuah titipan dari yang Maha
Kuasa dan akan di ambil kapan pun Tuhan ingin.

Back to topic

Kini ketiga orang itu duduk dalam diam di ruang tamu. Fathur berdehem menghilangkan
suasana canggung di antara mereka. Melirik Aurel yang juga tengah melirik ke arahnya.Sedangkan Argan sedari tadi terus menatap intens gadis di depannya.

"Jangan lo tatap terus anak orang woi." Celetuk Fathur membuat Argan tersadar dan melihat Aurel yang tengah melihat ke sembarang arah sambil berdehem canggung.

"Kalau lo liatin Aurel kayak gitu mulu lo bisa jatuh cinta sama dia. Lo gak boleh loh jatuh cinta sama adek sendiri." Ujar Fathur lagi membuat Argan menatap teman dekatnya itu
dengan tajam. Sedangkan Aurel membulatkan matanya saat mendengar ucapan Fathur. Ia
melotot tajam melihat laki-laki itu yang kini menunjukkan deretan giginya saat mendapatkan
tatapan tajam dari kedua insan di depannya.

DIFFERENT SOULS (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang