HAI HALLO ANNYONG PARA READERS AKU TERCINTA AND TERLOVE SEDUNIA.
sebelumnya aku mau menyampaikan permintaan aku yang sebesar-besarnya karena lagi-lagi ingkar janji gak up sesuai waktu yang aku janjikan. tapi aku ada alasannya, yaiitu karena gak tau kenapa wattpat aku gak bisa menyimpan draf setiap aku ngetik jadi harus ulang terus dan hasilnya tetap sama. so i am so sorry buat kalian yang udah lama nunggu and thanks banget buat kalian yang masih setia tunggu aku up. love you so much guys.
ok sampai sini aja basa-basinya silahkan nikmati ceritanya ya jangan lupa buat koreksi adanya typo atau tidak biar aku perbaikin.
HAPPY READING
Bau obat-obatan khas ruang rawat tercium jelas di hidung seorang gadis yang kini mulai sadar dari pingsannya. Gadis itu mengerjabkan matanya perlahan.
Matanya menatap ke sekelilingnya. Ternyata ia tidak sendirian di ruangan itu. Ada para sahabatnya dan juga para anggota inti LAZARUS dan GRAVENTAS oh jangan lupakan dua perempuan yang kini menatap inti LAZARUS dengan tatapan lapar.
Aurel. Gadis itu menggerakkan tubuhnya bangun sambil meringis memegang kepalanya yang terasa pusing. Audy yang duduk di samping ranjang UKS tempat Aurel berbaring pun sontak melihat sahabatnya baru saja sadar.
"Rel, akhirnya Lo sadar. Gimana? Kepala Lo masih sakit?" Tanya Audy penuh perhatian membantu sahabatnya untuk duduk.
Alvian menggeser pelan tubuh Audy dan menatap penuh kekhawatiran pada wajah gadis yang sudah ia anggap adiknya sendiri. Tangan besarnya menggantikan tangan kecil itu, memijat pelan kedua sisi kepala Aurel.
"Dek kamu gak apa-apa?" Tanya Geraldy yang mengundang perhatian mereka.
"Menurut Lo? Gue ada di sini karena mau pesta?" Tanya Aurel balik dengan sarkas membuat Geraldy bungkam. Sedangkan Dion dan Angkasa hampir tertawa. Siapa suruh bertanya hal yang sudah pasti. Bodoh!
"Gimana? Udah baikan? Kepala kamu masih sakit?" Tanya Vando hendak menyentuh kepala Aurel tapi di tepis dengan reflek oleh Aurel.
"M-maaf bang aku gak sengaja, aku udah mendingan kok." Ujar Aurel lalu beralih menatap Audy yang ada di sampingnya.
"Dy, ada yang mau gue tanyain ke Lo. Penting." Ujar Aurel dengan serius melirik sekilas pada inti GRAVENTAS. Audy yang mengerti pun menyuruh mereka untuk pergi.
"Lo semua bisa pergi? Ada yang mau kita bicarakan." Usir Audy dengan lembut.
"Emang kalian mau bicarain apa? Kok kita gak boleh tau?" Tanya Nasya dengan tampang sok polos miliknya.
"Kepo Lo, emang Lo siapa hah!?" Ujar Clarissa sinis.
"Udah deh mending Lo sama babu Lo itu keluar sekarang." Usir Tasya.
"Tapi kenapa cuma kita aja yang di suruh keluar, kenapa LAZARUS gak?" Tanya Varo karena hanya ia dan teman-temannya saja yang di usir sedangkan LAZARUS tidak.
"Karena mereka Abang gue jadi mereka berhak tau." Sahut Aurel menatap datar pada Varo.
"Gue juga Abang Lo berarti--"
"Lo bukan Abang gue!" Sentak Aurel memotong ucapan Varo. Gadis itu sangat tidak suka akan perkataan Varo yang menyebutkan dirinya sendiri Abang dan menganggapnya sebagai adik. Padahal dulu laki-laki itu sendiri yang dengan tegas mengatakan Aurel bukan adiknya dan tidak sudi memiliki adik seperti Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT SOULS (HIATUS)
FantasyAurora Nathaline Xander memiliki paras cantik, mata bulat, kulit putih, pintar dan baik hati harus merenggang nyawa karena mengalami kecelakaan saat pulang sekolah dan saat dia terbangun ia berada di tubuh seorang queen bullying. Aurora Nathaline Xa...