Aurel dan ketiga sahabatnya kini sedang mengganti seragam sekolah mereka di toilet perempuan.
Saat ini mereka hanya tinggal menunggu Tasya yang sampai sekarang masih belum selesai mengganti bajunya. Entah apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu sampai sangat lama di dalam bilik toilet.
"Sya, cepat napa. Lo ngapain sih di dalam lama banget deh." Kesal Aurel
"Tau. Udah di tungguin nih sama pak Bagas." Ucap Audy.
"Iya bentar." Sahut Tasya.
Tak lama kemudian pintu bilik terbuka dan menampakkan Tasya yang sudah memakai baju olahraganya.
"Sabar napa." Kesal Tasya.
"Ya, habisnya Lo lama banget deh. Lo ngapain sih di dalem?" Tanya Tania kesal.
"Hehe. Sorry tadi gue sekalian buang air." Ucap Tasya cengengesan
"Ya udah yuk kelapangan. Udah di tungguin sama pak Bagas nih." Ucap Audy.
Mereka menganggukan kepala lalu segera berjalan menuju lapangan basket outdoor.
Saat mereka sampai di lapangan basket, semua teman sekelasnya sudah ada di sana dan saling mengobrol.
Aurel dan sahabatnya beruntung karena pak mereka lebih dulu sampai daripada pak Bagas, kalau tidak bisa habis mereka kena hukum.
"Huh. Untung aja kita yang sampai duluan daripada pak Bagas." Ucap Tania.
"Iya, untung aja. Kalau gak udah dapat hukuman kita." Ucap Tasya
"Ini juga salah Lo kali." Ucap Aurel
"Iya, iya. Gue salah" ucap Tasya mempoutkan bibirnya kesal.
"Bibirnya gak usah di gituin juga kali. Najis tau gak." Ucap Audy sambil meraup wajah Tasya dengan tangannya.
Tak lama kemudian pak Bagas datang bersama dengan Gio dan Bayu yang membawa beberapa bola basket.
Semua murid kelas X IPA 2 langsung berbaris dengan rapi saat melihat pak Bagas datang.
"Baik anak-anak, sesuai apa yang bapak katakan Minggu lalu. Kita akan melakukan praktek bola basket." Ucap pak Bagas.
Semua murid kelas X IPA 2 mendengarkan penjelasan pak Bagas dengan seksama.
"Kita akan melakukan praktek sekaligus ambil nilai. Pengambilan nilai kita lakukan dengan dua cara, yaitu. Yang pertama, dilakukan secara individu atau sendiri. Kalian akan memasukkan bola basket ke dalam keranjang dalam waktu 1 menit. Nilai akan di ambil dari cara kalian memasukkan bola dan juga seberapa banyak bola yang kalian masukkan."
"Dan yang ke dua, dilakukan dengan cara berkelompok atau bisa di bilang satu tim. Kalian akan saya bagi menjadi beberapa tim dan melawan tim yang lainnya. Tim siapa yang menang maka akan mendapatkan nila sempurna dari saya. Sampai di sini paham." Jelas pak Bagas panjang lebar.
"Paham pak." Ucap mereka serempak.
"Baik kalau begitu, kita akan melakukan pemanasan sebelum memulai praktek dan pengambilan nilai, agar tidak ada yang cindera." Ucap pak Bagas.
Setelah itu mereka semua melakukan pemanasan selama 15 menit dengan mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali. Juga merenggangkan otot tangan mereka.
"Baik kita akan melakukan pengambilan nilai yang pertama. Saya akan memanggil nama kali satu persatu sesuai absen. Nomor absen pertama di mulai dari, Abigail Clancy." Ucap pak Bagas memanggil nama murid yang pertama.
Satu persatu teman sekelas Aurel maju saat nama mereka di panggil. Sebentar lagi nama Aurel akan di sebutkan.
"Eh, Rel bentar lagi nama Lo di sebut tuh. Lo gugup gak?" Tanya Tasya
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT SOULS (HIATUS)
FantasyAurora Nathaline Xander memiliki paras cantik, mata bulat, kulit putih, pintar dan baik hati harus merenggang nyawa karena mengalami kecelakaan saat pulang sekolah dan saat dia terbangun ia berada di tubuh seorang queen bullying. Aurora Nathaline Xa...