Happy reading 😌
"Bertemu dia, adalah hal terindah."
|
Aurora Queen'silia Reganta✿✿✿
"Hy Yayan, apa kabar? pasti baik ya. Pasti banyak bidadari ya disana. Pokoknya jangan deket-deket sama mereka, Rora nggk suka!" Aurora menyeka air matanya yang sedari tadi mengalir. "Jangan ganjen-genjen disana. Pasti bidadarinya godaiin Yayan ya, awas aja. Ntar Ora gebukin sampe jadi ayam geprek."
Aurora terkekeh sambil mengusap bulir air yang keluar dari matanya, ia memandang sendu gundukan tanah yang ada dihadapannya. Ah rasanya baru kemarin saat ia bertemu Rean.
"Rean inget nggk pas kita awal ketemu. Pas itu Rean ngeklime Ora jadi milik Rean kan. Sebenernya waktu itu Ora marah banget sama Rean, kesel. Pokoknya kesel banget deh--"
Flashback on
Seorang gadis tengah berjalan dengan riang, menyusuri koridor sekolah sambil bersenandung ria. Hari ini adalah hari pertama ia bersekolah di SMA Garuda Bangsa kota Bandung. Ia menyusuri setiap koridor dengan senyuman.
Bruk
"Gue nggk liat!" ujar Aurora, ia hanya bisa menunduk. Sebagai siswi baru ia tidak boleh banyak tingkah disekolahnya, bisa berabe kalo tangannya sudah beraksi.
"Buta mata lo! Ini koridor luas kalo dilihat-lihat," ketus pria yang ditabrak oleh Aurora tadi, Aurora mendongak mendengus pelan. Ingin rasanya ia memakan orang yang berada dihadapannya ini, berani-beraninya membuat moodnya hancur.
"Minta maaf sekarang!" lanjut pria itu, Aurora mendongak, tangannya mengepal. Sebenarnya ia tidak salah, memang cowok ini saja yang menabraknya sembarangan.
"Ogah!" ketus Aurora,
Pria itu tersenyum miring, mencengkram pergelangan tangan Aurora hingga sang empu meringis. "Minta Maaf! SEKARANG!" tegasnya.
Semua mata tertuju pada Aurora, karna suara yang menggelegar diseluruh koridor. Seolah-olah dunia seketika membeku. Mereka terdiam sambil menahan nafas sejenak. Bahkan menatap pria itu rasanya sangat tidak mungkin, karna hawanya yang mulai berbeda.
Aurora tersenyum devil, ia menyentak tangan pria tadi kasar. "Gue nggk Sudi!" herdiknya.
"Oke!" ucap pria tadi sambil mengangguk-angguk kepalanya. Ia masih setia dengan seringai miringnya.
"DIA SEKARANG MILIK GUE, SIAPAPUN YANG BERANI MENATAP APA LAGI MENYENTUHNYA. BERURUSAN LANGSUNG SAMA GUE! PAHAM."
Aurora bungkam, masih mencerna ucapan pria tadi.
1
2
3
Bola mata Aurora melebar, ia menatap tajam pria itu lalu menunjuknya wajahnya dengan jari telunjuk. "LO--!"
"Gue nggk bakalan Sudi jadi milik Lo!" serkas Aurora, pria itu hanya terkekeh kecil menatap Aurora remeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI)
JugendliteraturNo Plagiat Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama, Aurora Queen'silia Reganta, yang ingin membalas dendam atas kematian kekasihnya. Bersikap polos dan menggemaskan hanyalah menjadi topeng keganasan dalam dirinya. Seringkali ia d...