21

2.2K 125 3
                                    

Happy reading

Aksa'Rora

Flashback on

Cup

Mata Nela terbelalak, ia meronta-ronta dengan sekuat tenaga agar ciuman dari cowok mesum dihadapannya ini terhenti. Tapi sayang tenaganya berbanding besar dengan tenaga Kanfa.

Kanfa memejamkan matanya, menikmati lumatan yang ia berikan pada gadis manis dihadapannya ini. Karena kesal ciumannya tidak dibalas, ia mengigit bibir bawah Nela membuat Nela refleks membuka mulut. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, ia meneroboskan lidahnya memasuki mulut Nela. Mengabsen setiap deretan gigi rapi Nela. Dua tahun di Jepang memang membuat sifatnya sedikit-dikit berubah, seperti dengan kebiasaan orang Jepang pada umumnya.

"Mppphh!" Nela memukuli dada Kanfa saat pasokan oksigen nya mulai menipis. Dengan berat hati Kanfa melepaskan ciumannya, tapi tangannya masih nangkring dipinggang Nela. Memeluknya dengan erat, seperti takut akan kehilangan.

"Lo gila anji--"

"Sutt ... Milik gue nggak boleh ngomong kasar!" bisiknya, membelai pipi Nela lembut. Nela yang merasa geram pun menyentak tangan Kanfa dengan kasar.

"Ini sekolah, Lo gila apa gimana? Kalo ada yang liat, bisa-bisa gue dikeluarin dari sekolah ini. Paham nggak sik!" ketus Nela sambil menatap Kanfa nyalang. Jika boleh jujur, Kanfa adalah cowok yang sangat sempurna menurut Nela. Dengan badan pelukable, rahang tegas, mata sipit, dan alis tebal, sangat sempurna Dimata Nela. Namun karena sifatnya seperti ini, Nela mah ogah.

"Oh berarti kalo diluar sekolah bisa?" goda Kanfa dengan tatapan mesumnya. Nela melotot, ia memukul punggung Kanfa dengan keras.

"Dari pada Lo dicium kudanil, mending dicium gue kan?!" sambung Kanfa menghiraukan pukulan semut Nela. Jika Aurora yang berada diposisi Kanfa, sudah dipastikan Aurora akan menangis histeris karena kesakitan. Tapi Kanfa kan cowok, jadi beda.

"BEGOK Lo anj--"

Cup

"Udah gue bilang, milik gue nggak boleh ngomong kasar," ujar Kanfa terkekeh. Pipi Nela memerah, ia mengerjapkan matanya saat lagi-lagi bibirnya bersatu dengan bibir pink milik Kanfa.

Kanfa keluar dari toilet, menyisakan Nela yang masih diam karena terkejutnya. Ia memegang bibirnya. "First kiss gue!" lirihnya, lalu keluar dari toilet cowok dengan perasaan dongkol.

Flashback off

"Nela, Nel!" panggil Neli sambil mendorong pelan bahu Nela. Nela yang melamun pun langsung tersadar.

"Lo kenapa sik?" tanya Neli dengan menyerngit heran, pasalnya dari tadi pagi saudara kembarnya ini selalu melamun. Bahkan makan pun tidak.

"Nggak pa-pa!" jawab Nela, sambil merapikan buku tulisnya hendak pulang. Memang bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi Nela baru menyadari itu ketika melihat beberapa teman-temannya yang sudah keluar.

AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang