45

2.3K 119 1
                                    

Aksa'Rora 45 ...

Akhirnya Aksa'Rora bisa up, ada yang kangen nggak. Gempa nggak update ya seminggu ini. Akrena gue banyak kerjaan. Jadi maaf ....

Masih setia kan sama Aksara?

Masih GEMOY nggak liat Aurora?

Nggak ilfil lagi kan sama Aurora?

Dll

Udah lah capek gue.

Aksara_RynandBgskra

Aksara_RynandBgskra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!!

"Jangan tinggalin gue lagi!"

Aksa'Rora

BRUK

"MAMA,"

"TANTE."

"Mah bangun Mah!" ucap Arga memangku kepala Gita sambil memeluk kepalanya.

"Aurora baik-baik aja Mah, dokter itu bohong!" lanjut Gibran menambahi.

"Bang, biar gue aja!" ucap Reon menggendong Gita membawanya ke ruang perawatan.

Arga terdiam, suasana hening melanda hingga Arga yang tiba-tiba kalut dengan semua hal yang terjadi. Ia memukul tembok yang kini terlihat bercak darah karena tangannya.

"Mohon di tenangkan. Saya turut berdukacita!" ucap dokter tersebut hendak beranjak dari tempatnya. Namun, Arga menghentikan langkah tersebut dengan kasar.

"Anda jangan sekali-kali berani membohongi saya. Saya bisa saja menuntut rumah sakit ini," ujar Arga menarik kerah kemeja dokter tersebut. Ia benar-benar geram saat mendengar kabar adiknya yang tidak terselamatkan. Adiknya, Aurora adalah gadis yang kuat. Tidak mungkin Aurora mendahuluinya bukan.

"Maaf, kamu sud--"

"Ngomong gitu lagi, gue bakar rumah sakit ini sekarang!" tegas Gibran menatap tajam dokter yang kini terdiam.

"Aurora itu kuat, Adek gue tuh kuat. Dia bukan cewek lemah!" ujar Gibran dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Amarah dan rasa penyesalan semakin menyeruak saat menyadari bahwa omongan dokter tersebut adalah benar. Tidak, itu tidak benar. Ia harus menyangkal itu semua.

Brak

Aksara tanpa aba-aba membuka pintu ruang operasi dengan kasar. Ia segera menghampiri Aurora dengan seorang suster.

AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang