27

2.1K 130 0
                                    

Happy reading

Aksa'Rora

BRAK ...

FRUHH

BAHAHAHA

Seluruh asistensi penghuni kantin teralihkan menuju kesalah satu meja, menampilkan adegan yang konyol, membuat semuanya tertawa terbahak-bahak. Bayangkan saja seorang Viera Angelica, si Queen bully di SMA Diamond's high school sudah basah kuyup akibat sempruhan Mbah dukun dadakan.

"APA LO SEMUA! KETAWA?" teriak Viera dengan nada mengancam, sedetik kemudian tidak ada lagi yang tertawa. Hanya ada kesunyian yang diributkan dengan suara seruputan Aurora.

Memang Aurora dan teman-temannya sedang berada dikantin, hanya mereka. Tidak ada anggota Gideón, karena Gibran ada urusan katanya diwarung belakang sekolah. Tadi, saat Aurora tengah asik meminum teh jus apelnya, dengan tidak diundang Viera datang menggebrak meja dengan keras. Alhasil Aurora terkejut dan menumpahkan kembali jus yang berada didalam mulutnya, dengan cara yang estitok. Menyembruhnya tepat diwajah Viera yang penuh dengan make up.

"Lo!" Viera menunjuk Aurora, namun tidak di hiraukan oleh sang empu. Kalian sudah tau bukan kalau Aurora sedang makan seluruh fungsi telinganya akan hilang.

Merasa diacuhkan Viera menggeram marah, ia menyuruh Nina mengambil sesuatu dari dalam saku roknya, tisu. "Dasar jalang kurang ajar, berani-beraninya Lo deketin Gibrannya gue."

Aurora menoleh saat telinganya mendengar nama Gibran, ia menelisik penampilan Viera yang sudah berantakan. Terlihat jelas pakaian dalam Viera yang tercetak karena semburan jus dari Aurora.

"Tante, itu BH 'nya keliatan!" ujar Aurora menunjuk bahu Viera, teman-teman Aurora sudah mati-matian menahan tawanya, mendengar ucapan polos Aurora yang memanggil Viera dengan sebutan 'tante'. Sontak Viera menganga, ia menatap tajam Aurora dengan tangan yang sudah mengepal. "Berani Lo sama gue?!" herdiknya.

Aurora mengerjapkan matanya. "Emang Tante tuhan harus ditakutin?" tanyanya dengan menatap heran Viera.

Viera semakin dibuat geram, Ia mengambil asal jus diatas meja lalu menyiramnya tepat dikepala Aurora. Sontak semua teman-teman Aurora menggeram, beda dengan Aurora yang tengah tersenyum devil. Berani sekali gadis girang ini melawan Queen Of Pócupine Devil.

"LO!" setak Nesa, Nela, Neli dan Asyifa berbarengan sambil berdiri dari duduknya. Tidak ada raut takut dari wajah mereka, bahkan mereka menatap nyalang gadis girang yang tengah tersenyum miring sambil bersedekap dada dengan angkuhnya.

"Apa?" tantang Viera dengan senyum menjengkelkan. Bahkan ia tidak menghiraukan pakaian dalamnya yang tercetak karena dirinya basah. Dasar tidak tau malu.

"Dasar Tante girang! kurang belaian! mangkal sana Lo. Ditungguin om-om buncit noh dipertigaan jalan, manah palanya botak lagi," ucap Asyifa nyelekit, bahkan jilbabnya sampai miring akibat ia kebanyakan bicara.

"Heh jalang. Tampang doang sok suci, pakek kerudung. Tapi apa? Jalang teriak jalang!" balas Nina dengan menunjuk Asyifa. Aurora? Ah ia hanya sedang tersenyum seringai, menanti momen yang tepat untuk membalas dendam. Untuk saat ini, ia akan memberikan kesempatan untuk para sahabatnya maju kearena pertempuran.

AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang