Happy reading
✿Aksa'Rora✿
"Abang mau kemana?" tanya Aurora saat melihat Gibran menuruni tangga, dengan jaket denim yang melekat ditubuhnya serta kunci motor yang setia ia putar-putar.
Gibran tersenyum. "Abang mau pergi ke basecamp," jawabnya menghampiri Aurora yang tengah bergelut dengan cemilan dipangkuan nya. Aurora tersenyum seringai, bahkan ia baru kepikiran tentang hal ini.
"Rora boleh ikut nggak?" tanya Aurora dengan puppy eyes nya. Jangan lupakan bibir yang dirapatkan agar wajahnya terlihat lebih menggemaskan.
"Lo dirumah aja, Abang cuman bentar kok!" jawab Gibran mengelus Surai panjang Aurora. Aurora menggeleng. "Nggak mau ... Masak Rora cuman sendiri dirumah. Bang Arga katanya lembur, mama-papa jugak katanya nggak pulang lagi. Terus Rora sama siapa?"
Gibran berpikir sejenak. "Kan mbok Minah ada," jawabnya. "Lagian Abang cuman bentar kok, suer!" ujarnya mengacungkan jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf 'V'.
Aurora menggeleng lagi. "Mbok Minah nggak ada dirumah Abang, dia katanya nggak kerja hari ini. Soalnya anaknya pulang dari luar negeri," jelasnya.
Gibran menghela napas pasrah. "Oke!" putusnya. "Siap-siap gih, pakek baju yang panjang. Disana banyak jamet!" sambung Gibran sedikit terkekeh.
Aurora buru-buru berlari menaiki tangga, memilih baju dengan asal dan memakainya. Ia turun dengan tas ransel mini berwarna hitam andalannya, serta sepatu fans berwarna hitam yang dibelikan Gibran untuknya.
"Ayok bang!" ajak Aurora bersemangat. Gibran mengangguk, ia berjalan beriringan bersama Aurora keluar rumah. Tak lupa ia mengunci pintu utama rumahnya.
Lima belas menit perjalanan menuju basecamp utama Gideón. Aurora dan Gibran memasuki basecamp yang penuh dengan anggota Gideón yang lainnya. Jangan lupakan Aksara, Riksa, Rey, dan Kanfa juga ada disana.
"Hy BOS ... Wih bawa cewek nih!" celetuk Zian memperhatikan Aurora yang berjalan dibelakang Gibran. Aurora tersenyum miring dibalik senyum menggemaskannya.
Karena celetukan Zian, seluruh asistensi penghuni basecamp tertuju pada gadis yang berada dibelakang Gibran, yang tidak lain adalah Aurora. Aurora melambaikan tangannya sambil tersenyum lembut.
"Cantik bet, kek bidadari!" sahut Zidan menganga.
"Ini mah bidadari aja kalah."
"Iye anjir! Cantik bet."
"Pacarnya bos?" tanya Zayan sambil tersenyum nakal. Gibran berdecak. "Adek gue!"
"Hoahh ... ADEKNYA BRE, SIKAT!" teriak Zian sambil menghampiri Aurora yang sudah duduk disofa samping Gibran.
"Namanya siapa cantik?" tanya Zian mengedipkan matanya menggoda.
Aurora mengerutkan keningnya. "Mata Abang kelilipan ya, Kedip-kedip gitu!" ujarnya mengundang gelak tawa seluruh anggota Gideón.
Zian tersenyum kecut. "Sabar ... Cewek emang suka gini!" batinnya mendramatis, ia mengelus dadanya sambil melapalkan istighfar.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI)
Novela JuvenilNo Plagiat Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama, Aurora Queen'silia Reganta, yang ingin membalas dendam atas kematian kekasihnya. Bersikap polos dan menggemaskan hanyalah menjadi topeng keganasan dalam dirinya. Seringkali ia d...