16

2.4K 137 0
                                    

Happy reading 😌

"Dasar laki-laki, selalu saja begini. Pulang terlambat dan selalu meeting dadakan. Ternyata selingkuh! Sama sekertaris sendiri lagi. Tidak Roma. Ani tidak tahan!"
||
Aurora_Queen'siliaAgrha

✿✿✿

Seorang pemuda, CEO perusahaan Ganta's company sedang berkutik dengan laptop dihadapannya, tidak lupa dengan kertas-kertas yang setia menumpuk dimejanya. Arga, yah pemuda itu adalah Arganta.

Tok tok tok

"Masuk!"

Cklek

"M-maaf pak, apa bapak memanggil saya?" sapa seorang kariawan dengan menundukkan kepalanya. Arga mengangguk, ia melepas kacamata bacanya dan melihat intens perempuan yang sudah lama ia idamkan.

"Duduk!" titah Arga. perempuan itu mengangguk, ia duduk dihadapan Arga dengan meja yang menjadi penghalang. Arga tersenyum tipis saat gadis itu terus-terusan menunduk, sejak kejadian kemaren siang. Hatinya tidak pernah tenang, memikirkan perasaan gadis cantik dihadapan nya ini.

"A-ada apa ya p-pak?" tanya perempuan itu, ia rasa ia tidak memiliki urusan lagi dengan CEO perusahaan tempatnya bekerja ini.

"Kenapa Lo ngehindarin gue? Apa gue ada salah sama Lo?" ucap Arga prontal, ia tidak akan menggunakan bahasa buku untuk berbicara dengan perempuan dihadapannya ini.

Diah Rahayu Puspita, sebut saja Ayu. Ingat Ayu? Yah seorang gadis yang ingin dimiliki oleh Arga, namun digagalkan oleh adiknya yang mengaku-ngaku sebagai istrinya. Biadab emang.

"M-maaf p-ak, maksud bapak apa ya?" ucap Ayu terbata, ia enggan untuk mendongakkan kepalanya hanya untuk bertatapan dengan pemuda didepannya ini.

"Lo tau maksud gue Ayu! tapi Lo pura-pura nggak tau!" ujar Arga dengan nada frustasi, sungguh ia merasa bersalah saat ini. Ingatkan ia untuk menghukum adiknya yang terlewat bandel. Bukannya kemaren udah?.

"Kalau tidak ada yang mau dibicarakan lagi, saya permisi pak!"

"Tunggu!" cegah Arga saat Ayu akan beranjak dari kursinya. Ayu kembali terduduk dengan masih menundukkan kepalanya, matanya memanas saat mengingat kejadian kemarin. Sungguh ia sangat malu, ia malu menaruh harapan kepada seseorang yang telah memiliki pasangan hidup.

Arga bangkit dari kursi kebesarannya, ia berjalan menghampiri Ayu dan menuntunnya untuk duduk menuju sofa diruangan nya. Arga menaikan dagu Ayu dengan jarinya telunjuknya, agar Ayu menatapnya. Dapat ia lihat mata yang penuh dengan kekecewaan disana.

"Lo salah paham!" lirih Arga, ia mengambil helaian rambut yang menerpa wajah cantik gadisnya ini, lalu menaruhnya kebelakang telinga.

Ayu mematung. "Maaf pak, nggak ada yang perlu dibahas lagi kan?! Saya keluar pak, saya nggak mau disebut selingkuhan suami orang. Maaf pak!" ujarnya menggebu-gebu, ia bahkan meluapkan emosi nya dengan meremas ujung rok hitam sepaha yang ia kenakan.

"Dia adek gue! Dia itu cuman ngerjain Lo doang. Kalo Lo nggak percaya, gue bisa nemuin Lo sama dia, sekarang jugak ayok!" jelas Arga mantap, ia menggenggam tangan Ayu lalu mengusap pelan pipi yang entah sejak kapan berlinang air.

"Be-beneran?" tanya Ayu masih tak percaya, Arga mengangguk. "Gue itu belom nikah, punya pacar aja belom pernah. Lo satu-satunya cewek yang ada dalam hati gue Yu! Lo itu only one. Paham!" ucapnya.

AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang