No Plagiat
Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama, Aurora Queen'silia Reganta, yang ingin membalas dendam atas kematian kekasihnya. Bersikap polos dan menggemaskan hanyalah menjadi topeng keganasan dalam dirinya. Seringkali ia d...
Akhirnya bisa up juga ... Kalian tau nggak sih, kemaren tu sebenernya mau up. Tapi, Partnya nggak sengaja kehapus. Ngeselin nggak tuh CK.
Udah lah, jangan lupa vote ya!!
Aksara_RynandBgskra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
✿Aksa'Rora✿
Aurora mengerjapkan matanya, apakah ia tidak salah dengar? Serang Zegrat? Taktik apa lagi ini? Kenapa seolah-olah Aurora tidak pernah di anggap oleh Pócupine dalam membuat rencana. Sungguh menyebalkan.
Aurora berdiri di tengah-tengah pertempuran yang terjadi antara Zegrat melawan Pócupine dan Gideón. Entah apa motif Reon sebenarnya. Yang membaut Aurora bingung, kenapa Gideón juga ikut menyerang Zegrat? Bukankah mereka bersahabat?
"QUEEN ... HATI-HATI," teriak seseorang membuat lamunan Aurora buyar. Ia menatap sekelilingnya, terdapat banyak anggota Zegrat yang membulat membentuk struktur penyerangan secara keroyokan.
"Cih, cuman segini?" decih Aurora sinis. Ia segera menarik ke atas lengan jaketnya dengan santai.
Aurora yang hendak memasang kuda-kuda, harus tertahan saat melihat Reon, Bima, Aksara, dan Gibran yang kini membuat benteng untuk dirinya. Ck, apa mereka pikir Aurora tidak bisa melawan mereka? Salah besar.
Aurora menatap Aksara yang kini juga tengah menatapnya, matanya mulai berkaca-kaca saat melihat senyum lebar Aksara yang begitu memabukkan dan menyejukkan secara bersamaan. Kenapa seolah-olah Aksara tidak marah, seharusnya Aksara membenci Aurora karena penghianatan yang ia perbuat.
"Nggak pa-pa," ucap Aksara tanpa suara. Aurora mengangguk, mengulas senyum manisnya.
"Hati-hati Aurora. Mereka nggak pake tangan kosong!" ujar Gibran semakin mewaspada saat melihat anggota Zegrat yang kini tengah mengeluarkan senjata dari balik jaket mereka.
"Oke," jawab Aurora pelan. Dengan santai Aurora mengeluarkan permen rasa apel dari saku jaketnya. Membuka bungkus permen tersebut dan memakannya dengan sangat santai.
Suara-suara pukulan dan tendangan, sangat jelas terdengar di telinga Aurora. Ia tidak akan menyangka bahwa pertempuran ini akan sangat lama. Bahkan sekarang, kedua gank eh maksudnya ketiga gank tersebut masih saling melawan. Walaupun Zegrat kalah jumlah, tapi tidak bisa di pungkiri bagaimana kehebatan mereka. Sepertinya mereka sudah sangat mewanti-wanti bahwa hal ini akan terjadi.
