11

2.9K 170 5
                                    

Happy reading 💞

"Jangan harap saat ini, hidup Lo bakalan tenang!"
|
Aurora Queen'silia Reganta

✿✿✿

Tok tok tok

"Aurora bangun sayang, ayo. Makan siang dulu!" wanita paruh baya dengan wajah awet muda itu sedari tadi mengetuk pintu kamar anak gadisnya. Gita, wanita itu sudah tidak sabar mempertemukan Aurora dengan suaminya, rasanya akan sangat menyenangkan, pikirnya.

Tok tok

"Ayok bangun Rora!" seru Gita sekali lagi, merasa tak ada pergerakan dari dalam, Gita memutar knop pintu yang ternyata tidak dikunci.

Gita menepuk keningnya. "Tidak dikunci ternyata!" kekeh Gita pelan, ia merutuki kebodohannya sendiri. Kenapa sejak tadi ia seperti orang kelimpungan sendiri. Gita memasuki kamar Aurora, melihat Aurora yang tertidur tak tentu arah. Ia terkekeh pelan.

"Rora ... Bangun yuk, kita makan siang dulu!" tutur Gita halus, tipe mama idaman bukan? Hhe.

Gita terdiam, sudah 2 Minggu ia tidak melihat wajah menggemaskan anak gadisnya. Aurora membelai halus pipi yang sedikit berisi itu dengan hangat, tidur Aurora sangat nyenyak. Bahkan saat ini ia tidak terganggu sedikitpun.

Brak

Pintu terbuka dengan keras, menampilkan Arga dengan cengiran khasnya.

"Arga, nanti adek kamu bangun!" seru Gita sambil mengusap Surai lembut putrinya, Aurora tergerak gelisah. Mencari posisi yang nyaman untuk tertidur lagi.

"HEH DUGONG BANGUN!" teriak Arga kencang, Gita saja sampai terlonjak kaget. Arga berlari kearah kasur, meloncat dan.

Bum

Aurora terpental, ia terbangun dari tidurnya. Dengan wajah bantalnya, ia mencari keberadaan bantalnya lagi dan kembali tidur. Arga, cowok itu hanya melihatnya cengo. Astaga kenapa bisa adiknya ini kebo sekali.

"BANGUN NGGAK LO, NGGAK KANGEN APA LO SAMA GUE!" ucap Arga sambil mengguncang punggung Aurora, Aurora berdecak. Ia terbangun dan berjalan sempoyongan kearah kamar mandi. Gita entah kemana wanita itu, mungkin sudah dibawah mempersiapkan makan siang.

Pintu kamar mandi terbuka, Aurora mengelap wajahnya dengan tisu lalu menghampiri Arga.

Plak

"Berisik. tau nggk!" ucap Aurora memukul lengan Arga, lalu memeluknya. Ia sangat rindu dengan abangnya ini, abang yang selalu membuatnya kesal setengah hidup. Kalo setengah mati kan Aurora masih idup.

"Jadi gimana urusan lo di Bandung? udah selese?" tanya Arga mengelus Surai lembut Aurora, Aurora tersenyum ia menguraikan pelukannya lalu mengangguk.

"Iya, hajatan ke 40 hari Rean udah selese. Jadi gue pulang aja, ngapain jugak lama-lama disana!" jawab Aurora, yah memang tujuan utama Aurora ke Bandung untuk membuat hajatan ke 40 hari Rean meninggal. Jadi ia harus rela ke Bandung sendirian demi mempersiapkan acara tersebut.

"Hmm ... Ya udah, kuy makan siang. Lo nggk mau ketemu sama papa baru apa? Dia ada dibawah sama mama!" goda Arga mengerling matanya, Aurora bergidik. Ia berjalan terlebih dahulu meninggalkan Arga yang sedang tertawa lepas.

AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang