Happy reading
✿Aksa'Rora✿
"Eh-eh. Bukannya itu, Emak 'nya Aksara yak?!" celetuk Nesa sambil menatap intens seorang wanita paruh baya yang berada dipinggir jalan, lewat jendela kafe. Memang, ke lima gadis yang tak lain adalah Aurora, Nesa, si twins, dan teman baru mereka Humaira Asyifa, atau sering dipanggil dengan sebutan Asyifa atau Syifa. sedang berada di Kafe, merayakan kedatangan Asyifa sebagai teman baru mereka.
Aurora yang notabenenya adalah cewek yang jika sedang makan, tiba-tiba fungsi telinganya hilang total, tidak mendengar ujaran Nesa. Sedangkan yang lainnya mengikuti arah pandang Nesa.
"Aksara itu yang mukanya datar, kek triplek bekas itu bukan?" tanya Syifa pedas. Jangan tanyakan kenapa, walaupun Asyifa adalah seseorang yang menggunakan hijab, tapi mulutnya setiap hari sudah dikasih makan cabe 5 kilo. Jadi gitu, omongannya pedes.
Nela tergelak. "Haha ... Bener tu, yang kek tembok!" sambungnya mengata-ngatai.
"Ra!"
"Hm?"
"Aurora."
"Hmm?"
"Aurora ish,"
"Apwaan swik?" ujar Aurora kesal. Dengan mulut yang dipenuhi dengan makanan, ia melirik kearah Nesa dengan kesal.
Nesa cengengesan. "Camer Lo noh." Nesa menunjuk wanita paruh baya yang sedang mengecek barang-barangnya. Seperti sedang memeriksa jika ia tidak tertinggal sesuatu.
Memang saat ini kelima gadis cantik itu sedang berada di Kafe dekat sekolah, yang kebetulan berseberangan dengan indoapril.
"Cwamer?" beo Aurora mengerutkan keningnya, jangan lupakan pipinya yang mengembung oleh makanan. Nesa mengangguk. "Mak 'nya Aksara noh!"
Mendengar nama Aksara, Aurora menelan paksa makanan yang berada di mulutnya. Ia menoleh kearah pandang Nesa, dan benar saja ada seorang wanita paruh baya disana.
"I got you," batin Aurora.
"Eh mau kemana?" tanya Syifa melihat Aurora yang berdiri dari duduknya. Aurora tersenyum misterius, ia mengedarkan pandangannya pada teman-temannya.
"Samperin nggak?"
"Samperin nggak?"
"Samperin lah masak enggak!" sahut keempatnya bersamaan. Dengan segera Aurora berjalan cepat menuju keluar Kafe. Dengan langkah riangnya ia berjalan menuju trotoar jalan. Ia celingak-celinguk kearah kanan kiri, memastikan kendaraan sedikit renggang. Tapi, matanya tidak sengaja melihat seorang anak kecil yang tengah berjalan menuju seberang, tanpa melihat kanan kiri.
Seketika mata Aurora membola saat melihat ada mobil dengan kecepatan tinggi dari arah kiri menuju kearah anak kecil laki-laki yang sekiranya berumur 4 tahun itu.
"AWAS!"
"AAA ...!"
CIT ...
BRAK ...
Aurora memejamkan matanya. Sikutnya dan lututnya terasa sedikit perih. Yah, Aurora berhasil menyelamatkan nyawa anak kecil itu. Mobil yang melaju tadi membanting stir nya saat menyadari ada anak kecil. Alhasil mobil itu bertabrakan dengan trotoar jalan, untung tidak memakan korban.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI)
Novela JuvenilNo Plagiat Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama, Aurora Queen'silia Reganta, yang ingin membalas dendam atas kematian kekasihnya. Bersikap polos dan menggemaskan hanyalah menjadi topeng keganasan dalam dirinya. Seringkali ia d...