13

2.8K 147 2
                                    

Happy reading 😌

"Ciuman secara langsung juga nggak pa-pa!"
||
Aurora_Queen'siliaRgnta

✿✿✿

Aurora berjalan dengan menghentakkan kakinya, sambil memanyunkan bibirnya, ia sangat  dongkol dengan abangnya itu. Belum genap sebulan ia menjadi adiknya, ini malah sudah mengatur-atur tidak jelas. Dilarang ini lah, itu lah, jangan makan ini lah, itu lah. Kan bangkek namanya. Saat ini Aurora dkk, sedang menyelusuri koridor yang sudah sepi karena bel pulang sudah berbunyi 20 menit yang lalu. Bayangan saat sedang berada dikantin tadi siang terus berputar diotaknya. Sesekali ia menepuk pipinya yang memanas.

Flashback on

"Nih nasi goreng tanpa saos tanpa sambal!" ucap Riksa menyerahkan sepiring nasi goreng beserta telur ceplok diatasnya. Aurora mencebik, bisa-bisanya ia memiliki Abang yang oper protektif  padanya.

"Ih apaan, nggk ada rasanya dong!" rengek Aurora menjauhkan piring nasi gorengnya. Gibran berdecak, ia mengambil alih piring berisi nasi goreng itu, menyendoknya lalu menyodorkannya kedepan mulut Aurora.

Aurora menghela nafas panjang, ia menerima suapan Gibran dengan prasaan dongkol. Bahkan Aurora bisa melihat Riksa dan Rey yang sedang menahan tawanya, dasar dua orang laknat.

"Udwah Abwang, ngwgak enwak. Ngwgak adwa raswanya!"  celoteh Aurora dengan mulut yang penuh dengan nasi goreng.

Uhuk ... Uhuk

"K-kweselek,"

Uhuk

Aurora mengambil asal jus yang berada dimeja itu dengan tangan yang sibuk memegangi lehernya yang terasa panas dan mengganjal.

Glek ... Glek ... Glek ...

"Ahhh ... Mantap!" gumam Aurora, Gibran meringis pelan. Ia merasa bersalah kepada Aurora yang sedang meringis memegang lehernya yang panas.

"Ma-maaf Ra Gu-Gue eh, maksudnya Abang nggak sengaja," ucap Gibran sambil mengelus Surai panjang Aurora. Aurora mengangguk, ini juga salahnya, ia yang tidak hati-hati dan berbicara saat makan. Padahal mama-nya sudah memperingati untuk tidak berbicara saat makan. Bandel sik.

"Mmmm ... Ra!" panggil Riksa, cowok playboy cap biawak itu menatap Aurora dan Aksara dengan tersenyum jahil. Aurora menoleh sambil terus sibuk memakan nasi gorengnya yang setia di suapi oleh Gibran.

"Jus yang Lo minum tadi ...  jusnya Aksara!"

Uhuk

Aurora kembali terbatuk, dengan segera Gibran meraih jus apel Aurora yang berada didekatnya. Setelah merasa lebih baik, Aurora menatap Aksara yang sedang tersenyum seringai menghadapnya. Aurora meneguk salivanya kasar. Ini Aksara kenapa?

"Hehe ... Maaf bang gan-"

"Aksa!" potong Aksara dengan wajah datarnya, Aurora menyengir. Ia bingung harus bersikap seperti apa.

AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang