30

2.1K 118 1
                                    

Happy reading

"Bukan orang lain!"
||
Aurora_Queen'SiliaAgrha

Aksara_RynandBgskra

Aksara_RynandBgskra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa'Rora

Seorang gadis tengah berdiri didepan supermarket dekat komplek perumahan nya. Ia tengah menunggu seseorang, entah kapan datangnya ia tidak tau.

Aurora, ya gadis itu adalah Aurora. Ia tengah menunggu Gibran, abangnya. Tadi saat ia ingin mampir ke supermarket membeli permen, ia lupa kalau ia tidak membawa dompet. Alhasil ia menyuruh Gibran untuk mengantarkan dompetnya ke supermarket.

"Aduh ... Abang mana sik, lama bener!" ujar Aurora kesal, ia terus saja berjalan mondar-mandir tidak jelas. Ia melirik jam di handphone nya, sudah lebih dari 15 menit, Abang jahanamnya itu belum juga sampai. Padahal supermarket tempatnya saat ini tidak jauh dari komplek rumahnya.

Bruk

"Eh, maaf Pak. Rora nggak sengaja! Maaf ya?!" ujar Aurora saat ia menabrak seorang lelaki paruh baya dengan stelan jas pormal ala kantoran, barang belanjaan laki-laki itu berserakan.

"Tidak apa-apa," ucap lelaki itu dengan senyum ramahnya. Aurora mengangguk, ia membantu lelaki itu memunguti belanjaannya yang berserakan.

"Sekali lagi maaf ya Pak, Rora bener-bener nggak sengaja!" sesal Aurora memberikan kantong plastik itu kepada lelaki itu.

"Iya, tidak apa-apa Nak. Ngomong-ngomong kamu kenapa mondar-mandir tidak jelas, dan sedang apa disini. Sendiri lagi!" ucap lelaki itu halus. Aurora menjadi kikuk sendiri, baru kali ini ada lelaki paruh baya, yang berbicara secara langsung dengannya, selain papanya tentu.

"Rora lagi nunggu abangnya Rora Pak, dari tadi nggak keliatan!" jawab Aurora ramah. Ingat prinsipnya, jika orang itu berbuat baik padanya, maka ia akan lebih baik. Jika orang itu jahat padanya, maka jangan salahkan Aurora jika Aurora lebih kejam.

"Nama kamu siapa?" tanya lelaki itu memperhatikan wajah Aurora lekat. Ia merasa dekat dengan gadis menggemaskan ini, padahal ia baru pertama kali bertemu dengannya. Tapi rasanya, ia pernah melihat senyum manis itu. Tapi dimana? Pikir lelaki itu.

Aurora tersenyum. "Nama Rora, Aurora Queen'silia Agraha. Bisa dipanggil Aurora, Rora, Ora, Queen, silia jugak bisa, asal jangan Agraha. Itu marga papanya Rora!" jelas Aurora panjang lebar.

Nafas lelaki itu tercekat. Pantas, pantas saja ia pernah melihat senyum manis itu. Ternyata,

"Saya Moris Danuarta Dirgan, senang berkenalan dengan gadis menggemaskan seperti kamu."

AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang