Welcome to my story'
Happy reading ...
***
Aurora berjalan dengan sesekali tersenyum saat ada yang menyapanya dikoridor sekolah, suara gumaman dan pekikan para pans barunya sudah menjadi makanan sehari-hari untuknya."Koridor sebrang, tepatnya didepan kelas X1 IPS 1, kelas Lo! anggota inti Gideón bakalan jalan berlainan arah sama Lo siap-siap memulai drama!" ucap seseorang disebrang sana, Aurora menyeringai mendapat arahan yang tepat, menurutnya hanya lah dia yang bisa.
Aurora mengeluarkan handphone dari saku roknya, berjalan sedikit tergesa-gesa agar rencananya oke. Bisa Aurora rasakan hawa yang tidak baik jika berdekatan dengan macan SMA Diamond's high school, tapi entah ini kebetulan atau apa tapi ia semakin tertantang untuk melakukan dramanya.
Bruk
"Aduh pantat gue yang tepos, makin tepos ni pasti!" pekik Aurora saat tidak sengaja menabrak seseorang, Aurora meringis sambil berdiri.
"Aurora Lo nggk pa-pa?" tanya Rey sambil sedikit membantu Aurora berdiri, tepat dihadapannya Aurora mendongak memperlihatkan wajah menggemaskan nya. Bisa ia lihat rahang yang kokoh, bulu mata yang lentik, alis yang tebal, dan hidung yang mancung itu menjadi paduan bak dewa Yunani, Aksara Reynand Bagaskara.
"Buta!" Cibir Aksara, Aurora mencebikan bibirnya sambil menatap mata elang nan tajam milik Aksara. Aksara sempat terpaku dengan tatapan itu, namun sesegera mungkin ia merubah raut wajahnya. Netra Aurora yang coklat terang bertemu dengan netra abu-abu yang memikat para kaum hawa. Aksara terdiam memikirkan apa yang akan dilakukan gadis imut ini sekarang, ia sedikit terkejut karena ternyata masih ada orang yang berani menatap matanya seintens ini. Aurora tersenyum.
Cup
Satu kecupan mendarat di rahang kokoh milik Aksara. Rey, Reksa, dan Gibran yang melihat itu melebarkan matanya, melihat pemandangan langka yang barusan terjadi. Aksara menggeram melawan detak jantungnya yang berpacu lebih cepat. Aurora tersenyum manis lalu menangkup pipinya.
"Kurang ajar!" serkas Aksara dengan kilatan kebencian, bukannya takut Aurora malah cengengesan.
"Maaf bang! abisnya nggk tahan liat muka Abang dari deket. Pengen langsung nyosor aja hhe! Maaf ya bang!" jawab Aurora jujur, Aksara mengepalkan tangannya erat menahan amarah. Ia sebelumnya belum pernah dicium oleh cewek selain bundanya. Dan sekarang cewek ini--arghh Aksara tidak bisa menjelaskan apa-apa soal gadis sialan namun imut ini.
Sebelum kena amukan sang macan, Aurora terlebih dahulu mendorong bahu Aksara untuk ia lewat. Tak ingin berlama-lama ia langsung kabur, Aurora meringis dalam hati kala mengingat kejadian tadi. Astaga bodoh sekali Aurora, bodoh sekali kenapa harus dicium Sik, kan malu sendiri jadinya. Aurora menghela nafas panjang, mengaturnya beberapa kali untuk melepas kecanggungan-nya.
"Damn!" umpat Auror
"Bagus drama yang sangat natural!" puji seseorang disebrang sana, Aurora sedikit memperbaiki kerah bajunya untuk memperbaiki letak mik mini yang ia sembunyikan. Tepatnya ia menyembunyikan dengan rambutnya, ia tidak pernah mencepol atau menali rambutnya karna itu akan berakibat buruk untuk rencananya.
"Gila Lo, gue hampir mati o'on!" bisik Aurora, orang yang disebrang sana hanya terkekeh pelan. Ya rencana cium pipi itu adalah rencana yang disusun cowok disebrang sana.
"Yaudah lepas antingnya, ntar Lo keganggu lagi belajarnya!" Aurora menghela napas pelan, padahal ia sangat suka anting bunga mawar berwarna hitam itu, terlihat cocok ditelinganya. Sebenarnya anting itu adalah earphone yang disulap sedemikian rupa untuk melaksanakan misi-misi yang bersifat rahasia, anting earphone itu tersambung ke beberapa sektor seperti komputer milik dia dan handphone milik Aurora, jadi tidak sering Aurora menjadikannya untuk mendengar lagu, walau kapasitasnya yang terlihat kecil tapi volume suaranya tidak bisa diremehkan, hampir setara dengan suara handphone saat di lospiker (maaf nggk tau tulisannya). Volume dari benda tersebut juga bisa diatur oleh handphone, jadi lebih nyaman dipakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSA'RORA: Dendam (TAHAP REVISI)
Novela JuvenilNo Plagiat Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama, Aurora Queen'silia Reganta, yang ingin membalas dendam atas kematian kekasihnya. Bersikap polos dan menggemaskan hanyalah menjadi topeng keganasan dalam dirinya. Seringkali ia d...