Part 18

2.3K 229 28
                                    

Bagi David waktu seakan begitu cepat berlalu, besok kekasihnya akan pergi. Malam ini seperti biasa David mengajak Helena untuk ke pethousenya dan memasakkan makan malam untuk mereka berdua.

"Semua yang perlu dibawa sudah kamu siapkan?" tanya David saat mereka menikmati makan malam mereka.

"Kamu sudah menanyakan dan mengingatkanku lebih dari 10 kali hari ini."

"Sudah menghubungi daddy dan mommymu?"

Helena mengangguk, mulutnya sedang penuh jadi dia tidak bisa menjawabnya.

David mengambil tissiu, meminta Helena mendekatkan wajahnya, membersihkan sisa makanan yang ada disudut bibir kekasihnya.

"Aku akan mengambil waktu cutiku setelah urusan disini bisa kutinggalkan untuk mengunjungimu disana."

"Mengapa kamu ikut-ikutan dengan Terry, menganggapku seperti anak kecil?"

David tersenyum, paham dengan kekesalan kekasihnya, "Ok, aku tidak akan mengingatkanmu lagi. Besok siang aku akan menjemputmu dan mengantarkanmu ke bandara."

"Bukankah besok kamu harus bekerja? Memangnya kamu tidak ada pertemuan?"

"Aku sudah meminta Gibs mengosongkan jadwalku sejak dua minggu yang lalu, untuk mengantarkanmu."

Helena mengangkat kedua bahunya, "Harusnya kamu tidak perlu melakukannya, aku tahu besok lusa waktunya presentasi proposal WF Hotel, kamu pasti banyak pekerjaan. Kamu mengosongkan jadwalmu siang hari dan bekerja malam hari, kapan kamu akan beristirahat?"

"Aku akan mengingat perkataanmu ini untuk dikembalikan padamu. Aku kuatir jika aku tidak disibukkan dengan pekerjaanku, aku tidak bisa menahan kerinduanku padamu."

Helena tertawa, "Aku juga akan mengingat perkataanmu ini untuk dikembalikan padamu."

David ikut tertawa, "Disini ada Gibs yang akan mengingatkanku, tapi bagaimana dengan dirimu disana?"

"Aku yakin kamu pasti akan mengingatkanku."

"Dan kamu akan terus membantahnya."

"Sesekali, jika kamu terus mengulangnya."

Mereka berdua menyelesaikan makan malam mereka, seperti biasa mereka pasti bersama membersihkan peralatan makan dan dapur sebelum duduk disofa menonton, mengobrol atau berdiri dibalkon menikmati udara malam dan pemandangan langit malam, kegiatan sederhana yang secara rutin mereka lakukan selama dua minggu ini. Mereka sama-sama tidak terlalu menyukai keramaian, sehingga memasak atau membeli makanan untuk dimakan bersama di penthouse lebih menyenangkan bagi mereka, apalagi mereka bisa sambil mengobrol dengan santai dan tidak perlu memikirkan penampilan.

David memandang punggung Helena yang berdiri di balkon, dalam hati dia berkata, "Aku pasti akan merindukanmu" ,  jika menuruti kata hatinya mungkin dia akan meminta Helena untuk tidak pergi tetapi dia tidak boleh egois, Helena juga memiliki impiannya dan sebagai pria yang mencintainya tentu saja dia harus mendukungnya.

David melangkah perlahan mendekati Helena, saat tiba dibelakang kekasihnya David langsung mengalungkan kalung yang ada ditangannya sedari tadi pada leher Helena membuat gadis itu terkejut.

"Apa ini?" tanya Helena.

"Hadiah kamu diterima di UCL sekaligus tanda kamu adalah milikku." Jawab David sambil memeluk Helena yang sedang memandang liontin kalung yang dipasang David. Liontin berbentuk ice crystal dengan pantulan warna biru dari mata-mata yang menghiasinya, membuat liontin itu terlihat bersinar indah..

"Ini sangat bagus dan cantik, aku menyukainya."

"Aku yakin kamu pasti akan menyukainya, karena aku langsung menyukainya dan teringat dirimu ketika melihat kalung ini pertama kali." David melepas pelukannya dan memutar tubuh kekasihnya untuk menghadapnya.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang