Part 16

2.3K 230 31
                                    

"Sebenarnya aku ingin bisa mengantarkamu sendiri kesana." Kata David pada Helena yang sedang duduk bersandar didadanya.

"Aku bukan anak kecil yang harus diantar, tapi jika kamu kuatir kamu bisa menitipkanku pada pilot pesawat."

David mencium puncak kepala Helena, "Daripada menitipkanmu pada pilot, bagaimana jika aku mengantarkanmu dengan pesawat pribadi dan begitu selesai mengantarkamu ke aparartement, aku langsung terbang kembali kemari, kurasa itu bisa diatur."

Helena mengangkat kepalanya keatas dan tatapannya bertemu dengan tatapan David yang iseng, begitu dia menyadari jika David menggodanya, dia sudah terlambat untuk kembali mengarahkan kepalanya ke layar televise yang sedang menanyangkan film documenter. Dengan cepat David menyatukan bibir mereka, mencium pelan, menggigit pelan bibir kekasihnya sehingga terbuka untuk bisa menjelajah bagian dalam dari bibir manis itu.

Posisi mereka lambat laun berubah, sekarang Helena sudah duduk dipangkuan David, bahkan ciuman David sudah berpindah kerahang dan leher Helena dengan tangannya juga terus bergerak, masuk kebalik kaos yang dipergunakan Helena dan menuju kebukit kembar milik Helena. Salah satu tangannya menangkup salah satu dari bukit kembar yang amsih tertutup itu, terasa pas sekali ditangannya, desahan yang keluar dari bibir Helena membuatnya semakin berani. Dia baru saja akan memasukkan tangannya kebalik penutup bukit kembar itu ketika terdengar bunyi telepon yang menyadarkan mereka berdua.

Kedua pipi Helena memerah ketika menyadari apa yang telah mereka lakukan, melihat David tersenyum memandangnya, dia baru sadar jika kaosnya telah tersingkap, dengan cepat dia menurunkannya dan segera menyambar telepon genggamnya yang sejak tadi berbunyi.

"Kamu dimana?"

"Kamu sudah kembali?"

"Aku bertanya, mengapa suaramu terdengar bergetar?"

"Aku juga bertanya." Kata Helena meredakan degub jantungnya dan mengatur nafasnya yang membuat suaranya bergetar.

"Ya, aku sudah pulang dan tidak menemukanmu disini. Ini sudah jam 10, kamu masih distudio? Tunggu disana, aku akan menjemputmu."

"Tidak perlu, sebentar lagi aku pulang dan ada yang akan mengantarkanku, jangan kuatir."

"Baiklah."

Helena menutup teleponnya dan David langsung bertanya, "Terry? Dia sudah kembali?"

Helena mengangguk, "Aku harus pulang, atau dia akan menyusulku di studio."

"Aku akan mengantarkanmu." Kata David yang langsung berdiri, menarik Helena untuk ikut berdiri lalu memeluk kekasihnya sambil berbisik, "Kita lanjutkan lain kali dan kupastikan telepon kita mati sebelum memulainya."

Helena memukul dada David sebelum mendorongnya, "Aku mau mencuci mukaku dulu." kata Helena yang merasa malu dan langsung kabur ke kamar mandi yang ada disana diiringi tawa David.

Didalam kamar mandi Helena hanya menggeleng melihat bekas-bekas dilehernya akibat ulah David, dengan cepat dia mencuci wajahnya sebelum David menyusulnya dan berbuat ulah.

***

Terry mengamati David yang duduk dihadapannya, dia tidak menyangka jika kakaknya  yang baru ditinggalnya sebulan sudah memiliki kekasih.

Dia terkejut ketika Helena memasuki apartement mereka dengan seorang pria, bahkan dengan santai Helena memperkenalkannya sebagai kekasihnya.

"Kamu kekasih Helena?" tanya Terry.

"Ya, dan kamu Terry?"

"Ya, sejak kapan kalian berpacaran?"

David belum menjawab ketika Helena menyentil telinga Terry dari belakang sambil melangkah menyerahkan gelas berisi kopi untuk David.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang