Part 50

2.5K 242 27
                                    

Helena memandang koper yang terbuka dihadapannya dengan tatapan kesal, ditambah lagi mendengar tawa David dibelakangnya sambil berkata, "Apa salah koper itu sampai kamu memandanginya dengan tatapan begitu?"

"Dia bersalah karena tidak bisa ditutup." Kata Helena.

"Aku sudah memesan koper lain, jangan kesal pada koper yang tidak bersalah itu." kata David dan langsung mundur karena melihat tatapan Helena padanya, "Kenapa menatapku begitu?"

"Katamu, aku tidak boleh menatap koper yang tidak bersalah jadi aku memandang orang yang menyebabkannya." Jawab Helena yang dengan kesal langsung duduk ditempat tidur.

David tertawa, menghampiri istrinya dan ikut duduk disampingnya, "Sudah jangan kesal, ini hari terakhir bulan madu kita, bagaimana jika kita makan malam diluar untuk merayakannya?"

Helena menunjuk koper-koper yang terbuka, "Bagaimana dengan semua itu?"

"Tunggu koper baru datang baru kita baru menyusunnya. Ayo, kita pergi." Ajak David yang tentu saja langsung disetujui oleh Helena.

Perjalanan selama dua minggu bagi mereka berdua yang sedang berbahagia sama sekali tidak terasa bahkan mereka merasa kurang tetapi bagaimanapun mereka harus kembali untuk memulai aktivitas rutin mereka.

"Mengapa kita pulang kemari?" tanya Helena yang heran David mengajaknya ke penthouse.

"Karena renovasi rumah belum selesai."

"Katamu hanya kamarmu, masa pengerjaan begitu lama?"

"Tunggu saja, kamu akan lihat apa yang dilakukan tuan Javier dan nyonya Gina untuk menyambut kedatangan menantunya dirumah. Jangan mengomel padaku, dalam hal ini aku tidak terlibat, mereka berdua yang memiliki rencana dan menjalankannya."

"Kamu mengatakan hal itu semakin membuatku yakin jika kamu tidak mungkin tidak terlibat."

"Kelihatannya dekat denganku telah memperbaiki otakmu."

Helena memukul lengan David sebelum berdiri.

"Mau kemana?"

"Kurasa kamu pasti sudah meminta isi kulkas dipenuhkan, kita sudah terlalu sering makan diluar, hari ini aku ingin memasak sebelum aku lupa cara menyalakan kompor."

David tertawa dan mengekori Helena menuju dapur, "Untung hanya lupa bagaimana menyalakan kompor, karena aku lebih kuatir kamu lupa jika kamu sudah menikah."

Helena menjulurkan lidahnya, mengejek perkataan David yang dia tahu hanya menggodanya.

"Besok aku harus ke kantor, bagaimana dengan dirimu?"

"Besok aku ke studio, aku harus berunding dengan Theo dan Jasper untuk proyek uncle Piere."

"Aku berpikir bagaimana jika kamu mengajak Theo untuk bekerjasama memperbesar studionya, bukankah dengan begitu akan banyak mahasiswa magang yang bisa bekerja disana dan tentu saja kalian juga bisa membantu mereka."

"Sebenarnya aku juga berpikir demikian. Aku ingin membantu semakin banyak mahasiswa yang memiliki prestasi dan bakat, mengingat aku juga bertumbuh disana. Tapi apakah Theo mau? Walau dia mau, kurasa juga tidak bisa direalisasikan dalam waktu dekat, aku masih butuh modal untuk mengajaknya bekerjasama."

"Lupa jika kamu sudah menjadi wanita kaya sekarang? Jangan pernah ragu untuk meminta dan menggunakan uang suamimu, tawarkan pada Theo kerjasamamu, soal dana serahkan padaku."

"Benar juga, aku lupa jika aku sudah bersuami kaya."

David tertawa karena Helena kembali membalik perkataannya, "Jangan lupa dia juga tampan."

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang