Part 41

2.4K 237 22
                                    

"Gugurkan saja." itulah kata yang diucapkan Albert pada Therseia saat mereka bertemu siang itu.

Albert kembali dari Long Beach sehari setelah Theresia mengabarkan kehamilannya, semalaman dia berpikir jika jalan terbaik adalah menggugurkan bayi itu sebelum kehamilan semakin membesar.

"Mengapa harus digugurkan? Bayi ini tidak bersalah, apakah kamu lupa kejadian malam itu? Atau janji yang kamu ucapkan malam itu hanya untuk aku mau melayani kepuasanmu?" Theresia sangat geram sampai dia tidak lagi bersikap sopan pada Albert sebagai atasannya walau mereka masih berada di kantor dan masih dalam jam kerja, tapi sekarang mereka sedang membahas masalah pribadi.

"Janji? Apa yang aku janjikan padamu? Kamu jangan mengarang hal yang tidak benar, dan kamu sendiri mengatakan jika kejadian tersebut adalah kecelakaan."

"Aku tidak mengatakannya, kamu yang mengatakannya. Kelihatannya kamu memang lupa dengan janjimu malam itu." Theresia mengeluarkan telepon genggamnya dan memutar rekaman kejadian malam itu.

"Kamu merekamnya? Kamu menjebakku?"

"Aku tidak menjebakmu, aku merekam kejadian malam itu karena aku tidak ingin kamu memecatku karena dianggap aku yang telah merayumu. Aku tahu kamu tidak pernah berkencan atau tidur dengan staffmu, oleh karena itu saat kamu memaksaku, aku terpaksa merekamnya."

Albert memandang Theresia dengan geram, "Jadi apa yang kamu inginkan?"

"Apa yang kamu janjikan dan tentu saja tanggung jawabmu sebagai seorang pria."

"Jika aku menolaknya?"

"Aku akan tetap mempertahankan bayi ini walau kamu menolaknya."

"Mengapa kamu harus mempersulit dirimu sendiri?"

"Karena aku mencintaimu, walau aku tahu kamu tidak mencintaiku tetapi aku sudah cukup bahagia dengan kehadiran bayi sebagai pengganti dirimu."

Albert tahu posisinya akan kalah, karena Theresia menyimpan bukti-bukti perbuatannya. Mungkin apa yang dikatakan Theresia memang benar, dia mencintainya dan tetap akan mempertahankan bayi mereka tetapi tentu saja itu akan menjadi bumerang yang berbalik kearahnya sendiri jika media mengetahui jika dia menghamili staffnya dan tidak mau bertanggung jawab.

"Beri waktu untukku berpikir dan memutuskan."

"Jangan terlalu lama, aku tidak bisa menutupi kehamilanku dari yang lain jika setiap siang aku muntah." Kata Theresia yang berdiri dan keluar dari ruangan Albert dengan nada sedih tetapi bagi Albert kata-kata Theresia adalah kata-kata yang mengancamnya.

Albert berdiri, melangkah menuju dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota yang sibuk dari atas. Dia telah mencapai kesuksesannya dan dia tahu hanya dengan satu kalimat kesuksesan itu akan hancur. Sekarang pilihan ada ditangannya dan bukan hanya dirinya yang dipertaruhkan tetapi juga orangtuanya jika dia salah mengambil keputusan.

Mungkin dia harus mengabulkan keinginan Theresia, bagaimanapun bayi yang dikandungnya adalah keturunanya. Theresia cukup cantik, selain itu permainan seksnya juga bisa memuaskannya, bahkan jika mau jujur, dia masih terbayang dengan kepuasannya malam itu. dia tahu jika malam itu dia bermain tanpa pengaman dan itu sangat berbahaya, tetapi dia tidak bisa menahan diri lagi dan mungkin saja yang dilakukan Theresia dengan merekam janjinya adalah langkah yang benar buat wanita itu.

Menarik nafas dalam dan menghembuskannya, dia mengirim pesan pada Theresia untuk memintanya bersiap nanti malam untuk bertemu dengan keluarganya.

Theresia yang menerima pesan dari Albert langsung tersenyum, dia memenangkan pertarungan dan dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan tentunya. Dia tidak memikirkan masalah orangtua Albert karena baginya itu tidak penting, karena mereka tentu tidak bisa menolak kenyataan yang ada yaitu dia hamil cucu mereka.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang