Part 22

2.3K 234 29
                                    

"Theo mengabariku jika studionya yang mendapatkan proyek itu." kata Helena ketika wajah kekasihnya muncul dilayar teleponnya.

"Begitu senangnya kamu mendengar kabar itu, bahkan kamu tidak menanyakan kabarku lebih dulu." kata David membuat Helena tertawa.

"Kamu menghubungi dan terlihat dilayar dengan begitu jelas, jadi aku yakin kamu sehat."

"Hanya begitu?"

"Kelihatannya kamu sedang kesal, ada apa?"

"Hari ini, setelah aku berangkat dengan semangat setelah membaca pesan pagimu, aku bertemu dengan perusak suasana."

"Apakah perusak suasana yang kamu katakan orang yang sama dengan yang suka merusak suasanaku juga?"

"Ya, orang yang bernama Albert Drone."

"Apa yang telah dia lakukan sampai membuatmu begitu kesal?" kata Helena sambil menahan tawa.

"Kelihatannya kamu senang sekali dia merusak suasana hatiku."

"Bukan itu, aku sedang membayangkan apa yang telah dia lakukan sampai bisa membuat kamu kesal."

"Dia bukan hanya membuatku kesal tapi dia sudah menaikkan emosiku kepuncak kepalaku, untung saja aku masih bisa menahan diri tidak menendangnya keluar dari ruanganku." David menceritakan apa yang terjadi, dan tertawa ketika melihat raut wajah Helena yang kesal.

"Sombong sekali, bagaimana kamu bisa tahan berteman dari kecil dengannya?"

"Mungkin karena aku tidak berteman terlalu dekat dengannya jadi aku masih bisa bertahan. Oh ya, Theo bertanya padaku, apa yang ingin kutitip untukmu saat dia kesana, apakah ada sesuatu yang kamu perlukan?"

"Kurasa tidak ada, kamu sudah menyiapkan semuanya dan aku juga sudah bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari disini."

"Kudengar kamu bertanya pada Paul mengenai beberapa daerah disana, jika kamu ingin pergi kedaerah-daerah itu minta Paul mengantarkanmu, lebih menghemat waktu dan dia juga lebih paham daerah-daerah itu."

"Aku memang ingin mengunjungi beberapa tempat untuk survey tugas sekolah, tapi aku belum tahu tempat mana yang akan kukunjungi."

"Kurasa akhir pekan kamu bisa meminta Paul untuk mengantarkanmu, katakan apa yang ingin kamu lihat, dia pasti akan mengantarkanmu."

"Apakah aku tidak menganganggu pekerjaannya, apalagi akhir pekan bukankah harusnya dia berkumpul dengan keluarganya jika dia memang libur?"

"Kurasa dia lebih memilih mengantarkanmu daripada melihatmu pergi dengan kereta atau bus dan membuat dirimu tersesat. Tenang saja, dia pasti akan dengan senang hati mengantarkanmu. Entah apa yang telah kamu lakukan padanya sampai dia selalu memujimu saat meneleponku."

"Kamu tahu aku tidak perlu melakukan apapun untuk membuat orang-orang terpesona padaku."

David tertawa, "Benar juga, aku melupakan hal itu."

"Apakah Albert tidak akan melapor pada orangtuanya dan membuat hubungan orangtua kalian tidak nyaman karena masalah ini?" tanya Helena tiba-tiba membuat David menatapnya.

"Aku hanya bertanya karena kamu bilang kamu berteman dengannya karena orangtua kalian berteman, selain itu kamu juga pernah bilang jika adiknya suka melapor dan membuat kamu mendapatkan omelan."

David tersenyum dengan kepedulian Helena, "Daddy tahu keputusan yang diambil adalah keputusan bersama, bahkan aku bersikap netral dengan tidak memberikan penilaianku secara khusus pada semua perusahaan. Tadi aku juga sudanh melapor padanya tentang kemarahan Albert, jadi jika mereka benar-benar mengadu kurasa daddy bisa menanganinya."

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang