Part 40

2.6K 247 39
                                    

Theresia lari menuju kamar mandi, dia memuntahkan seluruh isi perutnya bahkan perasaan mual itu masih bertahan, kejadian ini bukan hanya dirasakannya hari ini tapi sudah selama seminggu ini dia selalu mual dan muntah setiap selesai makan siang.

Pembicaraan yang didengarnya saat dia masih duduk menunggu rasa mualnya hilang disalah satu bilik toilet, membuatnya tersenyum senang.

"Apakah kekasihmu tahu jika kamu hamil?"

"Dia tidak tahu, aku tidak tahu bagaimana harus menyampaikan berita ini padanya."

"Dia kekasihmu dan dia adalah orang yang menghamilimu, mengapa kamu ragu dan bingung?"

"Karena...."

"Karena apa?"

"Karena dia telah memiliki istri dan anak."

"Apa? jadi kekasih yang selama ini kamu ceritakan sudah berkeluarga? Bagaimana kamu mau menjadi kekasihnya dan sekarang kamu hamil anaknya?"

"Aku mencintainya, dia adalah cinta pertamaku dan dia bilang dia juga mencintaiku, hanya saja dia tidak bisa menolak keinginan orangtuanya yang menjodohkannya."

"Menurutku, kamu tetap harus mengatakan padanya tentang kondisimu, minta dia bertanggung jawab atas perbuatannya. Jika dia memang mencintaimu, dia tinggal menceraikan istri yang katanya tidak dicintainya itu, dan kalian bisa hidup bahagia, tanpa gangguan."

Percakapan itu terhenti karena ada orang lain yang masuk kedalam toilet, dan setelah ketiga orang itu pergi, Theresia baru keluar dari biliknya, memandang cermin sambil mengelus perutnya, "Akhirnya aku berhasil."

Dengan memengang selembar hasil pemeriksaan Theresia terlihat sangat bahagia, dia hamil dan artinya itu adalah anak dari Albert. Dia telah berusaha dan menjaga tidak berhubungan dengan pria lain untuk mengantisipasi penolakan keluarga Albert atau pemeriksaan DNA, jadi sekarang kebahagiaannya untuk meraih impiannya sudah ada didepan matanya.

Sesampainya dirumah dia mengambil foto hasil pemeriksaannya dan mengirimkan pada Helena, dengan pesan jika dia telah berhasil dan akan menyambut impiannya. Sebenarnya tujuan dia mengirim pesan pada Helena adalah untuk memperingatkan sahabatnya itu menjaga jarak atau tidak berhubungan lagi dengan Albert, tetapi tentu saja dia tidak perlu menulis pesan dengan begitu jelas pada Helena karena dia tahu Helena terlalu baik hati untuk tega melihatnya terluka.

Setelah mengirim pesan pada Helena, Theresia mengirim foto yang sama pada Albert, dia berpikir jika pria yang sedang ada di Long Beach itu pasti sedang sibuk dan tidak akan membaca pesannya, tetapi dugaannya keliru, Albert langsung menghubunginya.

"Apa maksudnya?" tanya Albert dengan nada dingin.

"Aku hamil dan malam itu adalah adalah terakhir kali aku berhubungan badan dengan pria selama 3 bulan terakhir ini. Usia kandungan 6 minggu, dan itu adalah bertepatan dengan kejadian malam itu." Theresia dengan sengaja membuat suaranya lemah dan sedih.

"Jangan beritakan pada siapapun, tunggu aku kembali dan kita akan membicarakan hal ini." kata Albert.

"Ya, aku juga tidak tahu apa yang harus kulakukan." Nada suara Theresia semakin bergetar, membuat Albert tidak tahan dan langsung menutup panggilan telepon itu, tentu saja diiringi senyum bahagia Theresia karena dia bisa merasakan jika Albert terdengar panik dan juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Kelihatannya dia adalah wanita pertama Albert yang hamil, dan tentu saja kehamilannya adalah anugerah untuknya.

***

"Theresia hamil, bayi Albert." Kata Helena.

"Dia benar-benar akan merealisasikan rencananya? Apa tanggapanmu?" tanya David.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang