Part 63

2.1K 249 23
                                    

Albert tiba dirumah dan seperti biasa menanyakan keberadaan istirnya, alangkah terkejutnya ketika pelayan mengatakan Theresia dan putranya belum pulang sejak tadi pagi.

Albert langsung mencoba menghubungi Theresia, dan teleponnya tidak aktif, kepanikan mulai dirasakannya.
"Siapa yang tahu nyonya kemana?" tanyanya pada pengurus rumah.

"Saya sudah menanyakannya, tidak ada yang tahu. Hari ini pengasuh tuan muda sedang libur jadi tadi nyonya membawanya sendiri seperti biasanya."

"Seperti biasanya?"

"Ya, dua bulan terakhir ini nyonya sering membawa tuan muda pergi untuk berkeliling dan pulang sebelum sore."

"Mengapa tidak ada yang mengabarkanku jika sore tadi dia belum kembali? Apakah kamu sudah menghubungi supir nyonya?"

Pengurus rumah tangga itu menggeleng, "Hari ini supir nyonya sakit dan tidak masuk, padahal nyonya sudah berjanji untuk membawa tuan muda berjalan-jalan jadi akhirnya nyonya memutuskan menyetir sendiri seperti biasa."

"Apaaaa?" Albert semakin panik dan kesal, rasa kuatir semakin memenuhi hati dan pikirannya, rasa takut kehilangan tiba-tiba memenuhi pikirannya.

"Panggil kepala petugas keamanan, minta dia memerika GPS mobil yang dibawa oleh nyonya." Kata Albert.

Tidak perlu menunggu lama, kepala keamanan datang menghadap pada Albert yang sejak tadi masih berusaha menghubungi Theresia.

"Bagaimana?"

"Mobil nyonya terpantau berada diparkiran stasiun kereta, saya sudah mengirim orang kesana untuk memeriksanya."

Setelah mengetahui keberadaan mobil istrinya, Albert naik kekamarnya untuk memeriksa barang-barang istrinya, kepanikan dan kekuatirannya semakin besar karena melihat tidak ada satupun barang istirnya yang kurang, bahkan saat dia meminta pelayan memeriksa barang putranya juga dilaporkan tidak ada yang hilang. Selain itu pelayan juga memastikan Theresia hanya pergi dengan membawa tas tangannya dan satu tas kecil perlengkapan putranya.

Ditengah-tengah kekuatirannya, Albert berpikir apakah Theresia telah meninggalkannya? Apakah dia terlalu menganggap remeh permintaan istrinya? Dia baru menyadari jika beberapa hari sejak dia menolak permintaan istrinya, Theresia sudah tidak tidur dikamar mereka, dia lebih memilih tidur dikamar putra mereka.

Telepon genggamnya berbunyi, Albert segera mengangkatnya, laporan dari kepala keamanannya membuatnya semakin kalut.

"Kamu yakin?"

"Ya, mereka melihat sendiri dari pantauan rekaman CCTV yang ada disana. Seorang pria berjas yang meninggalkan mobil itu disana, hanya saja kelihatannya dia juga tahu dimana letak CCTV sehingga dia bisa menghindarinya dan dia juga menggunakan masker sehingga wajahnya juga tidak terlihat saat melewati gerbang."

"Bagaimana dengan camera mobil?"

"Dihapus, tepatnya kartu memorynya dilepas. Apakah tidak lebih baik anda melapor kepolisi?"

Albert galau, dia merasa serba salah. Jika dia melapor kepolisi dan ternyata istrinya hanya menghindarinya karena masalah mereka, bukankah dia akan dipermalukan? Tapi bagaimana jika istrinya diculik? Atau apakah mungkin istrinya kabur dengan pria lain?

Tanpa memberi jawaban dia menutup teleponnya, dan duduk sambil mengacak rambutnya, selama ini dia selalu bisa berusaha berpikir jernih dalam menghadapi masalah-masalah yang dia hadapi, tetapi sekarang otaknya sepertinya buntu dan tidak bisa diajak untuk berpikir.

Dia tidak tahu harus menguhubungi atau menyanyakan pada siapa tentang istrinya karena dia tidak pernah mengetahui dan mengenal teman-teman istrinya.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang