Part 39

2.5K 244 70
                                    

Helena terbangun dalam pelukan David, jika biasanya juga begitu tetapi pagi ini saat mengingat apa yang telah terjadi semalam membuat wajahnya langsung memanas dan tanpa sadar menengelamkan kepalanya semakin dalam didada polos pria yang ada dihadapannya, membuat pria itu ikut terbangun dan langsung tersenyum melihat tingkah Helena yang malu-malu, sama sekali tidak seperti semalam.

Ciuman lembut Helena berubah menjadi ciuman yang saling menuntut, bahkan tanpa sadar mereka sudah bergerak menuju kamar dengan tangan sibuk melepas pakaian mereka. Saat Helena mencapai orgasme pertamanya, David sadar dan ketika dia akan menghentikan kegiatan mereka dan menjauh, Helena menahannya, tanpa perlu mengucapkan apapun David bisa melihat apa yang ingin dikatakan Helena padanya dari tatapan matanya, sampai akhirnya dia melihat anggukan kepala Helena, dia tidak bisa lagi menahan dirinya.

David kembali mencumbu Helena, Helena juga tidak hanya berdiam diri, dia tahu apapun yang terjadi malam ini adalah karena mereka berdua sadar sepenuhnya karena mereka bisa mempertanggung jawabkannya. Mereka berdua sama-sama baru pertama kali melakukannya, hanya saja keselarasan hati dan kebahagiaan mereka membuat mereka bisa saling melengkapi dan membuat mereka berhasil mencapai puncak kepuasan bersama dan mengulangnya sampai kelelahan.

"Selamat pagi sayang." Bisik David dambil mencium puncak kepala Helena, "Malu?"

Kepala didadanya itu bergerak mengangguk, membuat David tersenyum, "Semalam mengapa tidak malu? Aduh!" David bertanya dan terpekik karena Helena mencubit pinggangnya.

Helena melepaskan diri dari rangkulan David berusaha untuk duduk sampai dia merasakan sakit pada bagian bawahnya.

"Sakit?" tanya David dan ketika Helena mengangguk, raut wajah David langsung berubah menjadi kuatir, "Aku akan memanggil dokter." Katanya membuat Helena melotot padanya.

"Untuk apa?"

"Memeriksamu, lebih kita segera berpakaian dan aku akan meminta mereka memanggil dokter."

Dengan kesal Helena menarik tangan David yang sudah bersiap untuk turun dari tempat tidur, "Selama ini kamu mengatakan aku polos dan lugu, mengapa sekarang aku merasa sebaliknya? Sakit ini wajar karena yang pertama untukku, cukup berendam air hangat akan meredakan sakitnya."

David tertegun dan langsung tertawa, sebelumnya dia tidak paham yang dimaksud dengan sakit oleh Helena, karena panik dia berpikir Helena merasa perutnya sakit tetapi mendengar perkataan Helena, dia mulai paham.

"Aku salah mengartikan kata sakitmu. Tunggu disini, aku akan menyiapkannya." Tanpa malu David turun dari tempat tidur tanpa berpikir untuk menutupi dirinya, membuat Helena malu dan melempar bantal pada punggung David yang hanya tertawa.

David kembali kedalam kamar, masih dengan tubuh polosnya dan langsung mengangkat Helena untuk dimasukkan kedalam bathtub yang telah diisinya dengan air hangat dan dia juga telah menyalakan mode ombak yang akan membantu merelaksasi otot-otot mereka.

Dia bukan hanya memasukkan Helena tetapi juga ikut masuk kedalam bathtub berbentuk lingkaran yang memang bisa memuat lebih dari satu orang itu, membuat Helena bertanya, "Untuk apa kamu ikut berendam?"

"Untuk merelaksasi otot-ototku dan untuk menemanimu tentunya. Kamu ingin sarapan apa? Aku akan memesannya, kelihatannya hari ini kita akan menghabiskan hari dikamar saja sampai siang."

"Mengapa?"

"Kamu pasti lelah setelah kegiatan semalam." David tidak melanjutkan perkataannya karena terpikir sesuatu hal yang telah dilupakannya.

"Ada apa?"

"Aku melupakan hal penting, bagaimana jika kamu hamil?"

"Tentu saja kamu harus bertanggung jawab karena kamu yang membuatku hamil."

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang